JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkapkan hasil pengawasan terhadap pembelajaran tatap muka (PTM) sepanjang 2021 yang mulai diselenggarakan pada Agustus di sejumlah sekolah.
Salah satu temuan itu adalah sekolah di perkotaan dinilai memiliki tingkat kesiapan yang tinggi terhadap infrastruktur untuk menggelar PTM.
"Hasil pengawasan menunjukkan tingkat kesiapan yang tinggi berada di sekolah-sekolah perkotaan," kata Komisioner KPAI Retno Listyarti dalam keterangannya, Minggu (2/1/2022).
Baca juga: Dindik Tangsel Izinkan Siswa Belajar Daring jika Orangtua Khawatir Anaknya Ikuti PTM
Selain itu, pada 2021 jika dibandingkan 2020, terjadi peningkatan yang signifikan atas kesiapan infrastruktur adaptasi kebiasaan baru (AKB) di satuan pendidikan.
Retno mengungkapkan, semula AKB hanya 16,7 persen pada 2020, tetapi bertambah menjadi 79,17 persen pada 2021.
Adapun kategori kesiapan sekolah yang disusun KPAI berdasarkan indikator pengawasan mulai dari kategori sangat kurang hingga sangat baik.
Retno merinci, pada kategori sangat kurang memiliki skor 51-60, kategori kurang 61-70, kategori cukup 71-80, kategori baik 81-90, dan kategori sangat baik 91-100.
"Pencapaian kategori sangat baik (91-100) ada 11 sekolah, yaitu di jenjang pendidikan SMA ada 5 sekolah, di jenjang SMK ada 1 dan jenjang SMP ada 5 sekolah. Namun tidak ada jenjang SD yang mencapai skor nilai 91-100 (sangat baik)," jelasnya.
Menurut dia, jika ditotal keseluruhan sekolah yang diawasi, maka yang memiliki skor kategori sangat baik hanya sekitar 15,28 persen.
Sementara itu, kategori baik yaitu 81-90 ada 10 sekolah di jenjang SMA, 10 sekolah di jenjang SMK, 7 sekolah di jenjang SMP, dan 5 sekolah di jenjang SD.
Baca juga: Kapasitas PTM Terbatas Tetap 50 Persen di Tangsel, tapi Jam Pelajaran Ditambah Mulai Januari 2022
"Jika ditotal, secara keseluruhan, maka kesiapan infrastruktur untuk kategori baik dari total sekolah yang diawasi adalah 44,44 persen," ungkap Retno.
Sedangkan, untuk kategori cukup yaitu skor 71-80 terdapat 5 sekolah untuk jenjang SMA dan tidak ada untuk jenjang SMK.
Lalu, ada 6 sekolah yang memiliki kategori cukup di jenjang SMP, dan 3 sekolah untuk jenjang SD.
"Jika ditotal secara keseluruhan maka kesiapan infrastruktur untuk kategori cukup dari total sekolah yang diawasi adalah 19,44 persen," kata dia.
Kemudian, untuk kategori kurang dengan skor 61-70 ada 5 sekolah pada jenjang SMA, tidak ada jenjang untuk SMK, 2 sekolah untuk SMP, dan 3 sekolah untuk jenjang SD.