Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Pandemi dan Ekonomi Ibarat Dua Tubuh yang Harus Kita Jaga

Kompas.com - 31/12/2021, 20:27 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyebut selama tahun 2021 pemerintah mengerjakan dua pekerjaan besar.

Pertama, memutus mata rantai Covid-19, kedua, menjaga ekonomi agar tetap bertumbuh.

Pandemi dan ekonomi ibarat dua tubuh di ujung ayunan yang harus kita jaga agar tetap seimbang,” sebut Jokowi dikutip dari akun Instagram miliknya @jokowi, Jumat (31/12/2021).

Menurut Presiden, saat ini kondisi penyebaran virus Corona semakin melandai.

Hal itu akibat kerja keras semua pihak mematuhi protokol kesehatan dan menggencarkan vaksinasi Covid-19.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Joko Widodo (@jokowi)

Sampai 30 Desember kemarin, kita telah menyuntikkan sekitar 273 juta dosis vaksin, 160 juta dosis vaksin pertama dan lebih 113 juta dosis vaksin lengkap,” tutur dia.

Jokowi mengungkapkan dari sisi ekonomi, Indonesia sempat mengalami resesi, pertumbuhan minus, perlambatan ekonomi di berbagai sektor, serta ketidakpastian di semua bidang.

Baca juga: Jokowi Habiskan Malam Pergantian Tahun di Istana Bogor, Tak Ada Acara Khusus

Tapi, lanjut Jokowi, bangsa ini sanggup bertahan dan ekonomi pun mengalami peningkatan.

Perekonomian Indonesia pada triwulan III 2021 tumbuh 3,51 persen,” katanya.

Bahkan situasi pandemi Covid-19 mendorong dunia menghadapi peradaban digital.

E-commerce misalnya, mencapai nilai 24,8 milliar dollar Amerika tahun ini,” imbuh Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik Ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik Ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com