JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha buka suara mengenai latar belakang pendidikannya yang pernah drop out (DO) dari Universitas Paramadina.
Giring sudah mengizinkan Kompas.com mengutip pernyataannya dalam Instagram.
Di dalam video yang ia unggah lewat akun @giring, dia menjelaskan selama berkuliah di kampus tersebut, ia dihadapkan pada dua pilihan. Melanjutkan kuliah atau membangun karir di industri musik.
Ia pun memutuskan untuk memilih mengejar karir di industri musik lewat Nidji dengan berbagai pertimbangan.
Baca juga: Di Depan Jokowi, Giring Sesumbar PSI Bakal Jadi Oposisi jika Capres yang Politisasi Agama Terpilih
"Saya memilih musik karena ingin mengejar mimpi-mimpi saya, itu passion saya. Dan saya tidak mau merepotkan ibu saya yang single parent. Semenjak tahun 1998, ketika almarhum bapak meninggalkan kami semuanya," kata Giring seperti dikutip dari instagram pribadinya, Jumat (31/12/2012).
Sorotan terhadap latar belakang pendidikan Giring di-DO dari kampus ini mencuat setelah pidato Giring yang menyindir Anies Baswedan mengundang banyak reaksi.
Dalam pidatonya, tanpa menyebuut nama, Giring melempar sindiran kepada sosok yang pernah dipecat oleh Jokowi yang disebutnya sebagai sosok yang punya rekam jejak mempolitisasi agama.
Baca juga: Kontroversi Giring Ganesha: Singgung Pemolitisasi Agama Hingga Berambisi Nyapres
Sindiran tersebut dilakukaan kala dirinya memberikan sambutan di hadapan Presiden Joko Widodo di acara puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-7 PSI pada Rabu (22/12/2021) lalu.
"Kemajuan kita akan terancam jika kelak orang yang menggantikan Pak Jokowi adalah sosok yang mempunyai rekam jejak menggunakan isu SARA dan menghalalkan segala cara untuk menang dalam Pilkada,” kata Giring.
“Indonesia akan suram jika yang terpilih kelak adalah seorang pembohong dan juga pernah dipecat oleh Pak Jokowi karena tidak becus bekerja,” kata dia menambahkan.
Tak di-DO saat Anies Jadi Rektor
Pada unggahan di instagram pribadinya Giring pun menjelaskan, ia tak di-DO ketika Anies menjabat sebagai rektor di Universitas Paramadina.
Ia bahkan tidak pernah bertemu dengan Anies semasa kuliah.
Menurut Giring, kala itu Rektor Universitas Paramadina adalah Nurcholis Madjid.
"Dan di kampus Paramadina saya tidak pernah bertemu langsung dengan Mas Anies. Saat saya masuk, rektor kami saat itu adalah almarhum Doktor Nurcholis Madjid atau Cak Nur dan ketika Cak Nur wafat saya sempat mengantarkan beliau ke pemakaman," jelas Giring.
Baca juga: Heboh Soal Drop Out Kuliah, PSI Samakan Giring dengan Mark Zuckerberg
"Jadi ketika Mas Anies menjadi rektor, saya sudah tidak aktif lagi di kampus dan fokus saya membangun Nidji waktu itu," kata dia.
Sebelumnya, Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ariyo Bimmo sempat mengungkapkan, tak ada yang salah dari latar belakang pendidikan Ketua Umum PSI Giring Ganesha yang pernah drop out (DO) dari Universitas Paramadina.
Menurut Ariyo, DO dari bangku kuliah merupakan hal yang biasa dalam kehidupan anak muda, karena sejumlah tokoh besar pun tercatat pernah DO seperti pendiri Facebook Mark Zuckerberg dan pendiri Microsoft Bill Gates.
"Pilihan-pilihan seperti ini biasa dalam kehidupan anak muda. Mark Zuckerberg saja salah satu orang terkaya di dunia pernah DO, Bill Gates pun pernah di DO. Tidak ada yang bilang Zuck dan Gates bodoh, tapi mereka punya prioritas pada suatu masa dalam hidupnya," kata Ariyo kepada wartawan, Rabu (29/12/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.