Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Haul Gus Dur, Yahya Staquf Kembali Bilang Ingin "Hidupkan" Gus Dur

Kompas.com - 31/12/2021, 12:48 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa jabatan 2021-2026 Yahya Cholil Staquf mengaku hendak membangun gerakan "menghidupkan" Gus Dur.

Ia ingin masyarakat mengadopsi nilai-nilai yang diperjuangkan oleh Presiden ke-4 RI itu demi mewujudkan masa depan yang lebih mulia.

Hal itu Yahya sampaikan saat berpidato di Peringatan ke-12 Haul Gus Dur, Kamis (30/12/2021) malam.

"Seluruhnya, mari kita bangun gerakan menghidupkan Gus Dur," kata Yahya.

Baca juga: Ketum PBNU Yahya Staquf Temui Jokowi di Istana Bogor, Ini yang Dibahas

Yahya mengatakan, jika tidak ada satu orang pun yang bisa menggantikan Gus Dur, harus ada 1.000 orang bekerja seperti dia.

Kalau 1.000 orang belum cukup untuk menghadirkan Gus Dur, harus ada sejuta orang untuk bekerja layaknya Gus Dur.

Lantas, jika sejuta orang belum cukup juga, ia ingin mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama mengadopsi dan mempercayai nilai-nilai dan gerakan yang dulu diperjuangkan oleh Gus Dur.

"Kita punya peluang untuk menghadirkan kembali apa yang dulu pernah dihadirkan oleh Gus Dur apabila kita mengupayakannya bersama-sama," ujar Yahya.

Yahya mengatakan, banyak yang merindukan Gus Dur sejak kepergiannya 12 tahun lalu.

Baca juga: Yahya Staquf Ingin Hidupkan Gus Dur, Ini Maksudnya...

Kehadiran Gus Dur sejatinya masih dibutuhkan di tengah berbagai masalah negara. Sebab, dalam situasi bangsa seperti ini, hanya sedikit figur yang tampil dengan kecerdasan untuk menawarkan jalan keluar seperti Gusdur.

Yahya menambahkan, Gus Dur adalah idealisme dan visi. Idealisme Gus Dur yakni idealisme kemanusiaan inklusif dan universal, yang mengajarkan bahwa manusia harus berpihak kepada sesama tanpa peduli latar belakang.

Baca juga: Humor Cerdas Gus Dur Terkenal hingga ke Jerman

Sementara, visi Gus Dur adalah bergerak untuk mengupayakan transformasi realitas, transformasi masyarakat seluas-luasnya menuju kualitas kehidupan yang lebih baik untuk semua.

"Di tengah-tengah begitu banyak ketidakpastian masa depan, kekalutan, alangkah sedikit yang mampu tampil dengan gerakan-gerakan profetik seperti Gus Dur," kata Yahya.

"Rasanya, tidak ada lagi hari ini seorang manusia yang bisa berperan menggantikan Gus Dur," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com