Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Azis Syamsuddin, Saksi yang Meragukan, hingga Tantang Sumpah Mubahalah

Kompas.com - 31/12/2021, 08:34 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

“Saya ingatkan, jangan sampai saudara tidak pulang. Bukan karena persoalan yang lain yang disangkakan ke saudara tapi persoalan hari ini,” ucap Damis.

Baca juga: Mantan Bupati Lampung Tengah Bantah Pernah Ancam Azis Syamsuddin

Damis menegaskan, pemberian keterangan palsu dapat dikenai sanksi pidana.

Ia juga meminta agar jaksa penuntut umum (JPU) pekan depan memanggil lagi Taufik dan Darius untuk dikonfrontasi keterangannya dengan Aliza.

“Dua keterangan saksi sama dengan dua alat bukti. Anda jangan main-main di persidangan,” kata Damis.

Meski demikian, Aliza tetap bertahan dengan keterangannya.

Bukan sekali ini saja majelis hakim meragukan keterangan saksi. Sebelumnya, peringatan itu juga diberikan pada Robin dan Maskur.

Keterangan Robin dinilai berbeda dengan keterangan saksi lain terkait peran Azis yang diduga turut menyenalkannya dengan dua penyuap lain yaitu mantan Wali Kota Tanjungbalai, M Syahrial dan mantan Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari.

Baca juga: Bantahan demi Bantahan Azis Syamsuddin soal Suap ke Penyidik KPK

Sementara itu, Maskur dikecam majelis hakim karena tiba-tiba ingin mencabut keterangannya dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

Dua kali tantang saksi sumpah

Jelang akhir persidangan, majelis hakim mempersilahkan Azis untuk bertanya atau merespons keterangan saksi.

Azis lantas mengajak Mustofa untuk melakukan sumpah muhabala. Sebab, Azis merasa keberatan terhadap kesaksian Mustofa.

Keterangan itu terkait pengakuan Mustofa bahwa dirinya pernah dikunjungi Azis ke Lapas Sukamiskin.

Baca juga: Azis Syamsuddin Kembali Tantang Saksi Sumpah Mubahalah

Pada perjumpaan itu ada dua topik pembicaraan Azis dan Mustofa. Pertama, terkait Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).

Kedua, permintaan Mustofa pada Azis untuk membantu istrinya sebagai calon Bupati Lampung Tengah.

Semua keterangan Mustofa itu dibantah Azis. Kemudian, politikus Partai Golkar itu mengajak Mustofa untuk melakukan sumpah mubahala.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com