Ketiga, mutasi dan varian virus. Pemerintah pertama kali menemukan spesimen bervarian Alpha, Beta, dan Delta di Indonesia ditemukan pada awal tahun, sedangkan varian Omicron terdeteksi akhir pada tahun 2021.
Dalam perkembangannya, pemerintah mengantisipasi terjadi kasus impor, salah satunya dengan menyesuaikan aturan pelaku perjalanan dengan penetapan beberapa kriteria.
Mislanya, syarat warga negara asing (WNA) yang boleh masuk ke Indonesia, penyesuaian durasi karantina baik asal negara maupun riwayat vaksinasi, serta peningkatan kapasitas whole genome sequencing (WGS) yang kini memiliki kemampuan melacak kode genetik sebanyak 500-600 sampel per hari.
Selain mencegah masuknya varian dari luar wilayah, pemerintah juga mengantisipasi varian baru yang berpotensi muncul di dalam negeri.
Potensi itu sebanding dengan tingginya tingkat penularan dalam masyarakat. Dalam hal ini, Indonesia berupaya keras mengendalikan kasus sampai pada level yang cukup rendah seperti saat ini.
Baca juga: Kapolri Minta Pengawasan Ketat di Pintu Masuk RI: Jangan Ada yang Lolos Karantina
Dengan begitu, sejauh ini Indonesia belum berkontribusi terhadap timbulnya varian baru yang dapat berpotensi memberatkan kondisi pandemi dunia.
Keempat, vaksinasi. Penyuntikan perdana di Indonesia dimulai presiden dan beberapa pejabat publik pada awal Januari 2021.
Pada Februari, pelaksanaan vaksinasi bertahap dilakukan berdasarkan skala prioritas masyarakat, menimbang kerentanan kelompok terpapar Covid-19.
Bulan selanjutnya, pemerintah menetapkan kandidat vaksin Merah Putih untuk didukung sepenuhnya sebagai rangkaian proses produksi serta hilirisasinya.
Hal itu dilakukan demi menjamin ketersediaan vaksin jangka panjang serta mendorong kemandirian anak bangsa.
Baca juga: Menko Airlangga: Vaksinasi Anak Rampung Kuartal I 2022, Sekolah Tatap Muka Dibuka
Pada bulan Mei, pemerintah bermitra dengan pihak swasta, salah satunya sektor industri, untuk menjadi penyelenggara vaksinasi atau melaksanakan vaksinasi Gotong Royong, guna mempercepat laju vaksinasi.
Pada akhir 2021, Indonesia mampu mencapai target vaksinasi Badan Kesehatan Dunia (WHO), yakni 70 persen populasi telah divaksinasi dosis pertama dan 40 persen populasi telah divaksinasi dosis kedua.
Dengan begitu, terkendalinya kondisi kasus Covid-19 saat ini adalah hasil pengendalian melalui berbagai modifikasi perilaku masyarakat, serta kekebalan komunitas akibat vaksinasi, maupun kekebalan akibat infeksi.
Atas hasil saat itu, pemerintah mengapresiasi seluruh elemen masyarakat yang ikut serta mencegah penularan Covid-19. Pemerintah juga turut berbelasungkawa kepada ribuan orang yang telah meninggal akibat Covid-19.
"Semoga kita semua yang masih sehat dan bertahan dapat melanjutkan estafet perlawan Covid-19," lanjut Wiku.
Baca juga: Masyarakat Dinilai Gigih Lawan Pandemi, Satgas Covid-19 Berikan Apresiasi