Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sibuknya Ruang Udara Aceh saat Tsunami 2004, Ratusan Pesawat Asing Terbang Tiap Hari

Kompas.com - 27/12/2021, 12:18 WIB
Tsarina Maharani,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tsunami di Aceh telah 17 tahun berlalu. Gempa bumi yang disusul tsunami itu terjadi pada 26 Desember 2004.

Dikutip dari SerambiNews.com, ketika itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menetapkan bencana gempa dan tsunami Aceh sebagai bencana nasional. Karena itu, pesawat asing pun bebas memasuki wilayah udara Aceh.

TNI pun mengeluarkan Notice to Airman (Notam) yang mengisyaratkan ruang udara Aceh terbuka bagi pesawat-pesawat asing dan masyarakat internasional.

Mereka dapat langsung terbang dari negaranya menuju Aceh dalam misi kemanusiaan, tanpa harus memenuhi syarat keimigrasian normal.

Baca juga: Kesal Birokrasi Lambat Atasi Tsunami Aceh, Jusuf Kalla: Ambil Pistol, Tembak Gemboknya!

Kurang dari 24 jam setelah Notam terbit, pesawat terbang asing dari berbagai negara mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Aceh melalui Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar.

Menurut "Buku Tsunami dan Kisah Mereka" yang diterbitkan Badan Arsip dan Perpustakaan Aceh, awak radar Bandara Sultan Iskandar Muda mencatat hampir 150 pergerakan per hari, termasuk beberapa helikopter dari Angkatan Laut AS yang berpangkalan di kapal induk USS Abraham Lincoln.

Kapal induk kelima kelas Nimitz di Angkatan Laut AS ini termasuk penyuplai bantuan pertama kepada para korban tsunami di Aceh.

Mereka mengirimkan belasan pesawat terbang untuk mengirim bantuan yang tidak bisa dijangkau melalui jalan darat.

Baca juga: Peringati 17 Tahun Tsunami Aceh, Ridwan Kamil Ziarah ke Kuburan Massal Korban

Kehadiran mereka sangat membantu meringankan penderitaan korban terdampak bencana. Kehadiran personel militer itu benar-benar menyejukkan suasana, jauh dari kesan angker.

Mereka berbaur dengan relawan lainnya di lokasi terdampak bencana tsunami.

Hal serupa juga dilakukan relawan militer dari negara lain, seperti Jepang, Singapura, Malaysia, Spanyol, Australia, Jerman, dan Inggris.

Beragam peralatan medis dan obat-obatan, makanan, minuman, pakaian, selimut, dan kebutuhan lain dibagikan kepada mereka yang selamat dari amukan tsunami. Bantuan dari dalam negeri pun terus berdatangan.

Banyak pesawat domestik juga menggunakan ruang udara Aceh untuk menjalankan misi kemanusiaan.

Baca juga: 7 Fakta Tsunami Aceh 26 Desember 2004: Gempa Setara Bom 100 Gigaton

Para relawan penerbangan swasta turut aktif membantu melakukan evakuasi dan membuka isolasi di Aceh meski mengandalkan pesawat berkemampuan angkut terbatas.

Minggu pertama pasca tsunami, misalnya, dua maskapai yakni Transwisata Air dan Susi Air, mengerahkan armada pesawat mereka untuk membawa logistik dan mengevakuasi pengungsi terluka.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com