JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, 98 persen kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron berasal dari pelaku perjalanan internasional.
Oleh sebab itu, kata dia, pemerintah akan memperketat proses karantina pelaku perjalanan internasional.
"Kita harus melidungi 270 juta rakyat kita yang sekarang kondisinya membaik, jadi tolong dipahami bahwa proses karantina dari luar negeri akan kita perketat," kata Budi dalam konferensi pers terkait Penanganan Pandemi Covid-19 secara virtual, Senin (27/12/2021).
Baca juga: Luhut Sebut Mayoritas Kasus Omicron adalah Orang Tanpa Gejala
Budi mengatakan, pihaknya akan menyebarkan teknologi baru untuk PCR agar mampu melakukan indikasi awal Varian Omicron.
Ia mengatakan, dengan menggunakan teknologi baru pada mesin PCR maka proses identifikasi Varian Omicron hanya membutuhkan waktu 4-6 jam dibandingkan mesin Whole Genome Sequencing (WGS).
"Kita sudah sebarkan di seluruh pintu masuk luar negeri utama sehingga kita bisa lebih cepat mengidentifkasi Omicron, menggunaan tes PCR yang cuma 4-6 jam dibandingkan dengan tes genome sequencing yang 3-5 hari," ujarnya.
Baca juga: 46 Kasus Omicron, Luhut: Pengetatan Baru Dilakukan jika Sudah Lebihi Ambang Batas
Lebih lanjut, Budi mengatakan, pihaknya akan mendatangkan 15 mesin WGS yang dijadwalkan tiba di Indonesia pada awal tahun 2022.
Sehingga, seluruh pulau-pulau besar di Indonesia memiliki alat pemeriksa varian baru sendiri.
"Dan kan kita sebarkan ke seluruh pulau pulau Indonesia. Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Papua, agar tes genome sequencing jadi lebih cepat dan lebih kuat," ucap dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.