Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Kyai Sepuh dan "Landing" yang Damai Bagi Yahya Staquf-Said Aqil....

Kompas.com - 25/12/2021, 06:54 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana tegang yang menyelimuti Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama di Lampung sirna setelah pemilihan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) rampung pada Jumat (24/12/2021).

Berdasarkan hasil pemungutan suara, Yahya Cholil Staquf terpilih sebagai ketua umum PBNU periode 2021-2026 setelah meraih 337 suara, mengungguli calon petahana Said Aqil Siradj.

Momen menyentuh sudah terjadi ketika penghitungan suara telah mencapai 20 suara terakhir, saat itu Yahya beranjak dari ruangan menuju kursi di depan panggung arena muktamar.

Gus Yahya, sapaan akrab Yahya, mendatangi Said Aqil dan mencium tangan pesainganya itu. Usai penetapan suara, Gus Yahya mengatakan, Said adalah guru yang telah menggembleng dan mendidiknya.

Baca juga: Saat Yahya Staquf Cium Tangan Said Aqil yang Ia Ungguli di Pemilihan Ketum PBNU...

"Yang paling awal ingin saya haturkan, terima kasih saya adalah kepada guru saya yang mendidik saya, menggembleng saya, menguji saya, tapi juga membukakan jalan untuk saya dan membesarkan saya, KH Said Aqil Siradj," kata Yahya.

"Saya tidak tahu apakah cukup umur saya untuk membalas jasa-jasa beliau. Kalau ini disebut keberhasilan, sesungguhnya ini adalah milik beliau. Kalau ada yang patut dipuji dari semua ini, pujian ini milik beliau,” kata Yahya.

Baca juga: Saat M Nuh Tak Kuasa Tahan Tangis Kala Mengenang Insiden Muktamar NU 2015, Apa yang Terjadi?

Dalam kesempatan yang sama, Said Aqil juga mendoakan agar Yahya sukses memimpin PBNU lima tahun ke depan. Said juga mengaku bersyukur dan bangga atas terpilihnya Yahya.

"Yang terhormat, Gus Yahya Staquf, mudah-mudahan Allah memberi kekuatan lahir batin kepada beliau sehingga mampu memimpin NU ke depan, lebih baik lagi, lebih sempurna lagi," ujar Said.

Ketum PBNU dua periode itu juga mengajak seluruh warga NU untuk kembali bersatu membesarkan NU setelah melalui dinamika muktamar yang sempat memanas.

Baca juga: Tangisan Gus Mus yang Menyadarkan

Kolase foto bakal calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Prof Dr Said Aqil Siradj (kiri) dan KH Yahya Cholil Staquf.KOMPAS.com/DINO OKTAVIANO Kolase foto bakal calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Prof Dr Said Aqil Siradj (kiri) dan KH Yahya Cholil Staquf.
"Walaupun katanya sebelumnya kira-kira agak panas, tapi alhamdulillah ternyata selesai dengan damai aman dan ketawa. Jadi yang kemarin kita lupakan, kita bergandengan tangan bersama-sama membesarkan Nahdlatul Ulama," kata dia.

Said menegaskan, ia akan tetap berdakwa untuk menyebarkan Islam yang moderat dan toleran meskipun tidak lagi menjadi pengurus PBNU.

Landing dengan damai

Rasa syukur atas suksesnya penyelenggaran Muktamar ke-34 NU juga disampaikan Ketua Steering Comittee Muktamar, M. Nuh. Saat membacakan hasil pemungutan suara pemilihan ketua umum, suara Nuh bergetar menahan tangis.

Dia teringat pesan para kiai sepuh sejak awal agar muktamar kali ini benar-benar diselenggarakan sesejuk mungkin. Para kiai sepuh berpesan agar peristiwa memalukan yang terjadi di Muktamar 2015 tak terulang lagi.

Baca juga: Ingat Muktamar ke-33 yang Menyedihkan, M Nuh Tahan Tangis: Alhamdulillah, Kini Sejuk

"Muktamar 34 itu dibayangi oleh Muktamar ke-33 yang sungguh sangat menyedihkan kejadiannya," ucap Nuh dalam tayangan YouTube TVNU Televisi Nahdlatul Ulama, Juma (24/12/2021).

"Oleh karena itu, beberapa kiai pesan kepada saya tolong dijaga betul Muktamar ke-34 ini dengan sejuk, dengan teduh," tutur dia.

"Dan alhamdulillah panjenengan semua bisa bersama-sama membawa Muktamar ke-34 ini dengan penuh kesejukan. Mudah-mudahan ini semua menjadi bukti kecintaan kita semua terhadap Nahdlatul Ulama," ucap Nuh.

Baca juga: Sampaikan Terima Kasih ke Said Aqil, Yahya Staquf: Keberhasilan Ini Milik Beliau

NU tidak boleh pecah

Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam pidatonya saat menutup muktamar juga mengutarakan rasa syukur yang sama.

Menurut Ma'ruf, muktamar berjalan dengan damai karena NU merupakan organisasi berpengalaman dikendalikan oleh "pilot-pilot" andal sehingga situasi segawat apapun dapat diatasi dengan baik dan akhirnya menyenangkan.

"Memang banyak orang memperkirakan Muktamar ini akan panas, akan terjadi goncangan-goncangan, tetapi alhamdulillah ternyata Mmktamar ini dapat landing dengan damai, dengan aman, dan baik sekali," kata Ma'ruf.

"Hasil ini bagi pemerintah sangat menggembirakan, sangat menyenangkan karena bagi pemerintah NU selama ini dianggap dan dinyatakan sebagai mitra pemerintah yang paling setia di dalam membangun bangsa ini," imbuh dia.

Baca juga: Profil Yahya Cholil Staquf Ketua Umum Terpilih PBNU 2021-2026

Ketua Umum PBNU terpilih Yahya Cholil Staquf (tengah) melambaikan tangan usai pemilihan Ketua Umum PBNU pada Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 di Universitas Lampung, Lampung, Jumat (24/12/2021). Yahya Cholil Staquf terpilih sebagai Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 pada Muktamar NU ke-34 mengalahkan Said Aqil Siradj.ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A Ketua Umum PBNU terpilih Yahya Cholil Staquf (tengah) melambaikan tangan usai pemilihan Ketua Umum PBNU pada Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 di Universitas Lampung, Lampung, Jumat (24/12/2021). Yahya Cholil Staquf terpilih sebagai Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 pada Muktamar NU ke-34 mengalahkan Said Aqil Siradj.
Menurut Ma'ruf, NU ke depan harus menata langkah agar kiprahnya terus berkibar di tingkat nasional maupun global, khususnya untuk kemaslahatan umat.

"Yang harus kita lakukan adalah menata ulang langkah-langkah perbaikan yang kita lakukan. Gerakan-gerakan harus kita perbaiki, kita sesuaikan agar apa yang kita lakukan benar-benar mengarah kepada islakh (perbaikan)," kata Ma'ruf.

Ma'ruf menyampaikan, langkah perbaikan dapat dilakukan oleh NU dengan berperan di dalam sektor-sektor kehidupan masyarakat.

Baca juga: Penutupan Muktamar ke-34, M Nuh: Kepemimpinan yang Baru Akan Siapkan Road Map NU 25 Tahun ke Depan

"Baik masalah keagamaan, kemasyarakatan, ekonomi, sosial, budaya, politik, untuk kita perbaiki supaya membawa kemaslahatan bukan hanya di dunia tapi maslahat di akhirat," ucap Ma’ruf.

Mantan Rais Aam PBNU itu berharap, hasil muktamar dapat dijalankan dengan baik dan disikapi dengan kompak oleh seluruh warga NU.

Ia juga berpesan agar momentum muktamar dapat dijadikan sebagai wadah untuk memperbaiki diri dan merumuskan langkah-langkah NU ke depan dalam membangun bangsa bersama pemerintah.

"NU tidak boleh mengalami situasi sehingga terjadinya perpecahan, permusuhan, ketidakkompakan, sehingga membuat NU menjadi lemah," ujar dia.

Dua agenda besar

Saat menyampaikan pidato dalam acara penutupan Muktamar ke-34 NU, Yahya menyampaikan dua agenda besar PBNU di masa yang akan datang.

"Yang pertama adalah agenda membangun kemandirian warga dan yang kedua adalah meningkatkan peran dalam pergulatan Nahdlatul Ulama untuk mendukung perdamaian dunia," kata Yahya.

Menurut Yahya, NU telah memiliki rintisan-rintisan yang sangat kuat dan berharga dalam dua agenda tersebut.

Baca juga: Terpilih Lagi Jadi Rais Aam NU, Ini Profil Miftachul Akhyar

Selanjutnya, yang diperlukan adalah bagaimana menjahit berbagai macam inisiatif yang sudah dilakukan dalam pengembangan ekonomi rakyat, pemajuan pendidikan, pengembangan layanan kesehatan, dan lainnya menjadi satu agenda nasional.

Sementara, dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia, Yahya mengklaim, NU telah berhasil melakukan berbagai inisiatif yang diapresiasi oleh masyarakat internasional.

Langkah berikutnya adalah bagaimana melakukan akselerasi lebih jauh sekaligus melakukan sinergi dengan inisiatif-inisiatif pemerintah.

"Karena apabila kita melihat lanskap dinamika internasional hari ini tidak ada yang memiliki posisi paling tepat untuk berkontribusi bagi perdamaian dunia lebih dari negara kesatuan Republik Indonesia," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com