Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Said Aqil: Jadi Pengurus Tak Jadi Pengurus, Saya Akan Tetap Dakwah

Kompas.com - 24/12/2021, 14:07 WIB
Irfan Kamil,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum atau Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2010-2020 Said Aqil Siradj menyatakan akan tetap berdakwah untuk menyebarkan islam yang moderat dan toleran meskipun tidak lagi menjadi pengurus PBNU.

Hal itu, ia sampaikan saat memberikan ucapan dan doa atas terpilihnya Yahya Cholil Staquf sebagai ketua umum terpilih PBNU periode 2021-2026.

"Dan saya walaupun misalkan sudah tidak jadi pengurus, tetap akan mendakwahkan Islam ahlussunnah wal jamaah Nahdlatul Ulama," ujar Said dalam tayangan breaking news Kompas TV, Jumat (24/12/2021).

"Tetap akan menyebarkan Islam yang moderat dan toleran, jadi pengurus atau enggak jadi pengurus, itu merupakan prinsip saya, semampu saya," kata dia.

Baca juga: Saat Yahya Staquf Cium Tangan Said Aqil yang Ia Ungguli di Pemilihan Ketum PBNU...

Dalam kesempatan itu, Said Aqil juga mendoakan kesuksesan Yahya Staquf yang terpilih sebagai ketua umum terpilih PBNU periode 2021-2026 dalam Muktamar ke-34 NU di Lampung.

Adapun Yahya Staquf meraih 337 suara dan mengungguli Said Aqil yang memperoleh 210 suara.

"Yang terhormat, Gus Yahya Staquf, mudah-mudahan Allah memberi kekuatan lahir batin kepada beliau sehingga mampu memimpin NU ke depan, lebih baik lagi, lebih sempurna lagi," ujar Said.

Meskipun tidak terpilih menjadi ketua umum lagi, Said Aqil mengaku bersyukur dan bangga atas terpilihnya Gus Yahya. Ia juga merasa bersyukur dengan penyelenggaraan Muktamar ke-34 NU di Lampung yang berjalan lancar.

Baca juga: Gus Yahya Terpilih Jadi Ketum PBNU, Said Aqil: Semoga Allah Beri Kekuatan

"Jadi saya sangat bangga, bersyukur, gembira atas kebehasilan Gus Yahya. Tidak ada lain kecuali saya bersyukur kepada Allah bahwa Muktamar telah berjalan dengan baik, aman tentram," ucap Said.

"Walaupun katanya sebelumnya kira-kira agak panas, tapi alhamdulillah ternyata selesai dengan damai aman dan ketawa. Jadi yang kemarin kita lupakan, kita bergandengan tangan bersama-sama membesarkan Nahdlatul Ulama," imbuhnya.

Adapun Yahya dan Said melaju ke pemilihan ketua umum PBNU dalam Muktamar ke-34 NU setelah memenuhi syarat minimal dukungan 99 suara dari para pemilik suara.

Berdasarkan hasil pemungutan suara yang dilakukan sejak Jumat dini hari, Yahya mengantongi 327 suara sedangkan Said memperoleh 203 suara.

Selain Yahya dan Said, suara juga mengalir ke tiga bakal calon lainnya yakni As'ad Said Ali dengan 17 suara, Marzuki Mustamar mendapat 2 suara, dan Ramadhan Boayo dengan 1 suara.

Baca juga: Profil Yahya Cholil Staquf Ketua Umum Terpilih PBNU 2021-2026

Sementara, ada 1 suara yang dianggap abstain dan 1 suara lainnya dianggap batal.

Adapun Muktamar ke-34 NU ini juga telah menetapkan KH Miftachul Akhyar sebagai rais aam PBNU untuk periode 2021-2026.

Miftachul terpilih berdasarkan hasil musyawarah dan mufakat tim Ahlil Halli Wal Aqdi (AHWA) yang terdiri dari 9 kiai sepuh NU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menlu Retno Telepon Wamenlu AS Pasca Serangan Iran ke Israel: Anda Punya Pengaruh Besar

Menlu Retno Telepon Wamenlu AS Pasca Serangan Iran ke Israel: Anda Punya Pengaruh Besar

Nasional
Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat 'April Mop'

Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat "April Mop"

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

Nasional
Soal 'Amicus Curiae' Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat April Mop

Soal "Amicus Curiae" Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat April Mop

Nasional
Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

Nasional
Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halal Bihalal Golkar

Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halal Bihalal Golkar

Nasional
KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

Nasional
Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

Nasional
'One Way', 'Contraflow', dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

"One Way", "Contraflow", dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

Nasional
Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Nasional
KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

Nasional
PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

PDI-P Jaring Nama Potensial untuk Pilkada DKI 2024, yang Berminat Boleh Daftar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com