Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ishaq Zubaedi Raqib
Mantan Wartawan

Ketua LTN--Infokom dan Publikasi PBNU

Selamat Datang, "Presiden" Yahya yang Menghidupkan!

Kompas.com - 24/12/2021, 10:53 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Warisan budaya keagamaan semacam ini tidak mudah ditemukan, selain di Indonesia. Inilah negara paling subur bagi tumbuh dan mekarnya tunas-tunas Islam Aswaja.

Pesantren dengan kiainya, bahkan bisa tumbuh di "tanah-tanah" gersang, di mana kantung budaya lain sulit ditanam.

Dalam keyakinan tertinggi para kiai, tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan. Keberadaan pesantren adalah wujud kreasi Tuhan yang wajib dijaga.

Bagaimana cara menjaga kreasi Tuhan yang menjadi anugerah bangsa Indonesia? Bagi NU, yang paling mungkin adalah melembagakan kehidupan subkultur ke dalam kontruksi jam'iyyah.

NU harus menjadi kekuatan mekanistis yang men-drive semua potensi umat menjadi alat-alat kelengkapan bagi lahinya peradaban manusia.

Bangunan jam'iyyah harus mencakup banyak hal, seperti agenda, struktur, mekanisme, dan kualifikasi personalia.

Kabinet PBNU

Untuk menerjemahkan komponen-komponen ini, dibutuhkan bangunan struktur yang mengadaptasi sistem pemerintahan presidensial.

Seorang Ketua Umum adalah presiden yang berfungsi menjalankan tugas, mengelola kabinet, menetapkan program kerja dan mengevaluasinya.

Anggota kabinet bertugas menyapa wilayah, cabang, majelis anak cabang dan ranting dengan program konkret setelah menyerap kebutuhan umat.

Meski menggunakan konsep jalan setapak, NU harus memetakan agenda jangka panjang dengan menetapkan target capaian yang mencakup banyak sasaran.

Secara berkala, peta ini dievaluasi untuk diperoleh feedback yang maksimal.

Setiap program yang dilaksanakan di semua tingkatan, dari wilayah hingga anak ranting, harus dipastikan berjalan sesuai agenda kerja. Ukuran dibuat secara kualitatif dan kuantitatif.

Untuk program pemberdayaan ekonomi, misalnya, NU menetapkan target dan capaian dengan menciptakan outlet berkelas UMKM.

Coverage menjangkau semua warga NU secara nasional dan internasional.

Target yang berskala nasional diimplementasikan ke dalam target-target spesifik dan berjenjang pada semua tingkatan.

Dari provinsi, kabupaten, kecamatan hingga ke unit-unit terkecil di tingkat ranting dan diakhiri dengan evaluasi menyeluruh untuk diperoleh solusi komprehensif.

Untuk diversifikasi yang lebih terukur, cakupan program bidang ekonomi bisa diperluas meliputi, misalnya, pertanian dan perkebunan, perikanan dan kelautan, perdagangan, industri dan ketenagakerjaan, koperasi dan usaha kecil.

Dengan konsep manajemen terpadu, maka sasaran yang mencakup wilayah sangat luas, mesti dikonsolidasi lewat instrumen-instrumen organisasi yang akuntabel dan terstandar.

Keseluruhan struktur kepengurusan, dari tingkat PBNU hingga ranting, pengurus harian hingga pimpinan badan otonom, lembaga, dan lajnah, harus bergerak dalam satu frame yang sama. Mengalir secara mekanistis dalam satu kerangka yang utuh.

Halaman:


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com