Warisan budaya keagamaan semacam ini tidak mudah ditemukan, selain di Indonesia. Inilah negara paling subur bagi tumbuh dan mekarnya tunas-tunas Islam Aswaja.
Pesantren dengan kiainya, bahkan bisa tumbuh di "tanah-tanah" gersang, di mana kantung budaya lain sulit ditanam.
Dalam keyakinan tertinggi para kiai, tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan. Keberadaan pesantren adalah wujud kreasi Tuhan yang wajib dijaga.
Bagaimana cara menjaga kreasi Tuhan yang menjadi anugerah bangsa Indonesia? Bagi NU, yang paling mungkin adalah melembagakan kehidupan subkultur ke dalam kontruksi jam'iyyah.
NU harus menjadi kekuatan mekanistis yang men-drive semua potensi umat menjadi alat-alat kelengkapan bagi lahinya peradaban manusia.
Bangunan jam'iyyah harus mencakup banyak hal, seperti agenda, struktur, mekanisme, dan kualifikasi personalia.
Untuk menerjemahkan komponen-komponen ini, dibutuhkan bangunan struktur yang mengadaptasi sistem pemerintahan presidensial.
Seorang Ketua Umum adalah presiden yang berfungsi menjalankan tugas, mengelola kabinet, menetapkan program kerja dan mengevaluasinya.
Anggota kabinet bertugas menyapa wilayah, cabang, majelis anak cabang dan ranting dengan program konkret setelah menyerap kebutuhan umat.
Meski menggunakan konsep jalan setapak, NU harus memetakan agenda jangka panjang dengan menetapkan target capaian yang mencakup banyak sasaran.
Secara berkala, peta ini dievaluasi untuk diperoleh feedback yang maksimal.
Setiap program yang dilaksanakan di semua tingkatan, dari wilayah hingga anak ranting, harus dipastikan berjalan sesuai agenda kerja. Ukuran dibuat secara kualitatif dan kuantitatif.
Untuk program pemberdayaan ekonomi, misalnya, NU menetapkan target dan capaian dengan menciptakan outlet berkelas UMKM.
Coverage menjangkau semua warga NU secara nasional dan internasional.
Target yang berskala nasional diimplementasikan ke dalam target-target spesifik dan berjenjang pada semua tingkatan.
Dari provinsi, kabupaten, kecamatan hingga ke unit-unit terkecil di tingkat ranting dan diakhiri dengan evaluasi menyeluruh untuk diperoleh solusi komprehensif.
Untuk diversifikasi yang lebih terukur, cakupan program bidang ekonomi bisa diperluas meliputi, misalnya, pertanian dan perkebunan, perikanan dan kelautan, perdagangan, industri dan ketenagakerjaan, koperasi dan usaha kecil.
Dengan konsep manajemen terpadu, maka sasaran yang mencakup wilayah sangat luas, mesti dikonsolidasi lewat instrumen-instrumen organisasi yang akuntabel dan terstandar.
Keseluruhan struktur kepengurusan, dari tingkat PBNU hingga ranting, pengurus harian hingga pimpinan badan otonom, lembaga, dan lajnah, harus bergerak dalam satu frame yang sama. Mengalir secara mekanistis dalam satu kerangka yang utuh.