Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Rekor, PNBP Kementerian KP Berhasil Tembus Rp 930 Miliar

Kompas.com - 22/12/2021, 18:24 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Sakti Wahyu Trenggono melaporkan, hingga Selasa (21/12/2021) tercatat penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang diterima Kementerian KP mencapai Rp 930 miliar.

Adapun jumlah tersebut masih akan bertambah karena Kementerian KP masih akan menagih potensi bidang perikanan tangkap sebesar Rp 35 miliar.

Selain itu, Kementerian KP juga masih akan menagih pemanfaatan ruang laut untuk kegiatan eksplorasi minyak dan gas sebesar Rp 350 miliar.

Untuk diketahui, pencapaian PNBP Kementerian KP tahun ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah.

“Ini adalah satu pencapaian walaupun apa yang kita lakukan di 2021 belum maksimal. Namun saya bangga kita telah melakukan banyak hal,” ujar Trenggono dalam acara Bincang Bahari Edisi Spesial bertajuk "Catatan Akhir Tahun 2021 dan Program Ekonomi Biru 2022" di Gedung Mina Bahari III, Jakarta, Rabu (22/12/2021).

Baca juga: Peringati Hari Nusantara, Kementerian KP Gelar Pekan Webinar Hari Nusantara 2021

Ia mengatakan, pada 2019 dan 2020, PNBP Kementerian KP hanya mencapai sekitar Rp 600 miliar dan Rp 500 miliar saja.

Karenanya, pencapaian PNBP Kementerian KP yang hampir berada di angka Rp 1 triliun merupakan peningkatan yang sangat signifikan.

“PNBP yang didapat Rp 1 triliun sementara spending (Kementerian KP) Rp 6 triliun, tentunya (pendapatan) masih minus. Makanya, di tahun 2022 kami targetkan lagi peningkatan menjadi Rp 4 triliun bahkan Rp 6 triliun, sehingga target Rp 12 triliun bisa tercapai,” papar Trenggono.

Ia memastikan, seluruh PNBP yang diterima Kementerian KP akan digunakan untuk mempercepat pembangunan sektor kelautan dan perikanan.

Pembangunan yang dimaksud antara lain perbaikan sarana dan prasarana di pelabuhan, program bantuan kepada masyarakat, dan program-program yang tujuannya meningkatkan kualitas dan ekspor produk perikanan Indonesia.

Trenggono menyebutkan, pihaknya akan mengimplementasikan tiga program terobosan pada 2022, yaitu penerapan kebijakan penangkapan terukur, pengembangan perikanan budi daya komoditas berorientasi ekspor, dan pembangunan kampung-kampung budi daya perikanan berbasis kearifan lokal.

Baca juga: Sukseskan Program Terobosan, Kementerian KP Siapkan Riset dan SDM Unggul

Penerapan ekonomi biru

Pada kesempatan sama, Trenggono memastikan akan mengimplementasikan program terobosan Kementerian KP degan berpegang teguh pada prinsip blue economy atau ekonomi biru.

Kementerian KP akan menjadikan kesehatan ekologi menjadi syarat utama program terobosan yang akan diimplementasikan.

Trenggono menilai, ekosistem perikanan yang sehat akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.

“Salah satu wujud implementasi ekonomi biru itu adalah penangkapan ikan berdasarkan kuota dan zonasi yang tertuang dalam program terobosan kebijakan penangkapan terukur,” jelasnya.

Adapun kuota penangkapan ikan akan dibagi dalam tiga kategori, yaitu kuota untuk komersial, kuota nonkomersial, dan kuota untuk nelayan lokal.

Baca juga: Soal Pemutakhiran HPI, Menteri Trenggono: Demi Kesejahteraan Nelayan

Kementerian KP juga akan menggunakan basis data yang dikeluarkan oleh Komisi Nasional Pengkajian Sumber Daya Ikan (Komnas Kajiskan) untuk menentukan kuota penangkapan ikan.

Sementara itu, teknologi pengawasan berbasis satelit juga akan disiapkan untuk memastikan ikan yang ditangkap sesuai dengan kuota dan zonasinya.

“Kalau dia melebihi kuota yang ada, itu dia melawan ekologi, ya harus ada denda. Entah itu bayar dua kali lipat atau kuotanya dibatasi pada tahun depan," tegas Trenggono.

Ia mengatakan, kebijakan penangkapan ikan terukur tersebut dapat mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi, khususnya di wilayah pesisir.

Selain itu, lanjut Trenggono, kebijakan tersebut juga dinilai mampu meningkatkan kualitas dan mutu produk perikanan, penyerapan tenaga kerja dalam jumlah besar, pemberantasan illegal, unreported, and unregulated (IUU) fishing, hingga peningkatan kesejahteraan nelayan tradisional.

“Nelayan nantinya akan sejajar dengan investor, karena mereka sama-sama punya kuota,” tutur Trenggono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com