Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laut Natuna Utara Jadi Wilayah Prioritas Tugas Bakamla di 2022

Kompas.com - 22/12/2021, 17:27 WIB
Tsarina Maharani,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksdya TNI Aan Kurnia mengatakan, Bakamla telah membuat konsep pelaksanaan tugas, prioritas, dan tantangan di tahun 2022.

Salah satu konsep pelaksanaan tugas tersebut yaitu menggelar kekuatan pada wilayah prioritas di Laut Natuna Utara dan Pantai Barat Sumatera. Selain itu, juga alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) I, II, dan III.

"Konsep pelaksanaan tugasnya menggelar kekuatan pada wilayah prioritas, daerah mana-mana yang jadi prioritas kita, itu yang diutamakan," kata Aan dalam konferensi pers di Gedung Bakamla RI, Jakarta, Rabu (22/12/2021).

Baca juga: KPK Dalami Pengeluaran Dana dari Korporasi untuk Proyek di Bakamla

Adapun Laut Natuna Utara menjadi prioritas dengan adanya dinamika lingkungan strategis, seperti overlaping klaim Vietnam, UU Penjaga Pantai Republik Rakyat China, dan intensi negara besar di Laut Cina Selatan.

Sementara itu, Pantai Barat Sumatera menjadi jalur utama masuknya narkoba ke Indonesia. Kemudian, ALKI I, II, dan III adalah jalur internasional melintasi perairan Indonesia.

Aan melanjutkan, pelaksanaan tugas lainnya, yaitu menerapkan prinsip armada siaga dengan pelaksanaan pengamatan udara dan hasil analisis informasi di Pusat Komando dan Pengendalian (Puskodal).

Kemudian, meningkatkan pembagian informasi (information sharing) dengan kerja sama pusat informasi kementerian/lembaga dan negara-negara yang tergabung di ASEAN Coast Guard Forum.

"Meningkatkan information sharing. Bertukar informasi kira-kira ada bahaya, ada ancaman, ada sesuatu kegiatan yang akan masuk ke wilayah kita, kita bertukar informasi dengan negara-negara sahabat," ujar dia.

Aan pun mengatakan, sepanjang 2021 situasi aman terkendali. Beberapa capaian Bakamla di tahun ini, antara lain, menyelamatkan potensi kerugian keuangan negara senilai lebih dari Rp 4 triliun.

Penyelamatan potensi kerugian keuangan negara ini berasal dari berbagai penindakan yang dilakukan Bakamla, seperti penangkapan tanker ilegal, penangkapan narkoba, kapal sitaan, dan penangkapan illegal, unreported, and unregulated fishing (IUUF).

Kemudian, meningkatkan daya tangkal terhadap perilaku anomali di alur laut kepulauan Indonesia (ALKI).

Baca juga: Bakamla Klaim Selamatkan Potensi Kerugian Negara Rp 4 Triliun

Aan menuturkan, Bakamla secara tegas mengintersep kapal-kapal, seperti kapal survei Tiongkok di ALKI I, kapal tanker Yunani di ALKI III, dan penangkapan kapal tanker transhipment illegal di perairan Indonesia.

Berikutnya, lanjut Aan, Bakamla dapat menunjukkan intensi kuat terhadap penguasaan Laut Natuna Utara melalui shadowing kapal pemerintah Tiongkok dan mengamankan kegiatan operasi pengeboran SKK Migas.

"Sepanjang 2021, kalau boleh saya simpulkan semua masih dalam kategori aman terkendali. Dan mudah-mudahan di 2022, Bakamla bisa berkontribusi untuk pemerintah lebih baik lagi," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Nasional
Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Nasional
Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Nasional
 Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

Nasional
Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Nasional
Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Nasional
Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

Nasional
Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Nasional
Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Nasional
KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

Nasional
KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

Nasional
Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Nasional
Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPATK

Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPATK

Nasional
Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com