JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Jabatan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Miftachul Akhyar mengungkapkan permohonan maafnya kepada semua warga Nahdlatul Ulama (NU) di tengah-tengah pidatonya dalam pembukaan Muktamar ke-34 NU, Rabu (22/12/2021).
Ia merasa banyak kekurangan dan ketidakcakapan selama mengemban amanah sebagai Pelaksana Jabatan (PJ) Rais Aam PBNU.
Miftachul menjadi pengganti Ma'ruf Amin yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden RI.
"Banyak kekurangan, ketidakcakapan, dan ketidakmampuan mengemban amanah yang amat-amat berat ini. Sangat layak mendapat gelar 'rais awam', 'rais aam KW 3' dan lain sebagainya," kata Miftachul dalam pidato yang disiarkan langsung di akun YouTube TV NU, Rabu.
Baca juga: Saat Rais Aam PBNU Minta Maaf Usai Lupa Sebut Nama Maruf Amin dan JK Ketika Pembukaan Muktamar NU...
Ia mengingatkan, masa kepemimpinannya sebagai Rais Aam akan berakhir tak lama lagi. Amanah sebagai PJ Rais Aam ini diterimanya pada 22 September 2018.
Miftachul mengungkapkan, masa khidmat PBNU hasil Muktamar ke-33 pada 1-5 Agustus 2015 tidak terasa akan terlewati.
Dalam kesempatan tersebut, selain meminta maaf, Miftachul berharap para Muassis atau pendiri NU memahami dan memaafkan dirinya atas segala kekurangan.
"Namun semoga para Muassis memaklumi dan memaafkan alfaqir ini. Amin Ya Robal Alamin," ucap dia.
Muktamar ke-34 NU resmi digelar pada Rabu (22/12/2021) dan Kamis (23/12/2021) di Lampung.
Baca juga: Muktamar Ke-34 NU, Cak Imin Sarankan Pilih Ketum PBNU Lewat Musyawarah Mufakat
Pembukaan Muktamar juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Selain keduanya, sejumlah tokoh nasional turut menghadiri pembukaan Muktamar ke-34 NU itu. Mereka di antaranya mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Nama Jusuf Kalla juga sempat disebut-sebut diusulkan sebagai calon Ketua Umum PBNU untuk dipilih pada Muktamar ini.
Adapun Muktamar ke-34 NU bertemakan "Menuju Satu Abad NU: Membangun Kemandirian Warga untuk Perdamaian Dunia".
Tercatat, 1.959 orang peserta menghadiri Muktamar ke-34 NU ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.