JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengakui bahwa persoalan pemerataan ekonomi bukan hal mudah dilakukan.
Itu disampaikan Jokowi menanggapi pernyataan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj dalam Muktamar ke-34 Nahdatul Ulama (NU) di Lampung Tengah, Rabu (22/12/2021).
"Berkaitan dengan ekonomi umat, kita tahu banyak yang disampaikan mengenai masalah pemerataan. Seperti tadi yang telah disampaikan oleh Bapak Ketua Umum PBNU yang telah menyampaikan," ujar Jokowi sebagaimana ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden.
Baca juga: Jokowi: Vaksinasi Anak Sudah 1 Juta Suntikan, Alhamdulillah Kecepatannya Bagus Sekali
"Memang kita harus berbicara apa adanya, pemerataan bukan sebuah hal yang gampang untuk dilakukan," tegasnya.
Akan tetapi, jika melihat konteks kondisi di PBNU, Jokowi menilai banyak generasi muda yang memiliki kemampuan di berbagai bidang.
Jika berbagai kemampuan itu bisa disatukan, Presiden yakin dapat lebih memberi manfaat untuk masyarakat.
Oleh karenanya, Kepala Negara menawarkan kepada generasi muda NU agar dibentuk sebuah wadah, baik PT atau kelompok usaha.
"Kalau siap saya menyiapkan konsesi. Terserah untuk digunakan pertanian silakan, saya juga ingin konsesi minerba. Yang ingin bergerak di usaha nikel, batubara, bauksit , tembaga silakan," tutur Jokowi.
"Tapi, sekali lagi ini dalam kelompok usaha besar. Sehingga bisa menggeret, mengajak gerbong-gerbong yang lainnya untuk ikut menikmati. Ini merupakan sebuah kerja besar tapi saya melihat potensi di NU ada, tinggal merajutnya," lanjutnya.
Baca juga: KSP: Pembangunan IKN Cara Revolusioner Jokowi untuk Pemerataan Ekonomi di Luar Jawa
Jokowi pun mengungkapkan, para santri NU juga banyak yang memiliki kemampuan penguasaan teknologi.
Sehingga dia berpesan agar kemampuan ini bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat.
"Kita ingin teknologi ini maslahat bagi umat, masyarakat. Jangan sampai ini merusak, membuat hal-hal yang negatif bagi rakyat kita," tambah Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.