JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, penelitian terhadap virus corona varian Omicron masih terus dilakukan.
Salah satu yang diteliti yakni kemampuan rapid test antigen dalam mendeteksi varian baru tersebut.
"Sampai saat ini PCR dianggap masih mampu mendeteksi varian Omicron. Sedangkan rapid antigen masih dalam penelitian," kata Wiku dalam konferensi pers daring, Rabu (22/12/2021).
Baca juga: Kasus Omicron Bertambah 2, Total 5 Pasien Dikarantina di Wisma Atlet
Menurut Wiku, Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) terus mengkaji karakteristik varian Omicron.
Dari studi awal yang dilakukan, diketahui bahwa sejauh ini belum ada bukti terdapat peningkatan kemampuan penularan dan keparahan gejala yang ditimbulkan varian asal Afrika ini.
"Ada kemungkinan peningkatan peluang penularan pada penyintas Covid-19 atau secara tidak langsung mampu melawan imunitas Covid-19 yang telah terbentuk," ucap Wiku.
Baca juga: 6 Fakta yang Harus Diketahui tentang Varian Omicron
Per 20 Desember 2021, tercatat varian Omicron telah menyebar di 92 negara, termasuk Indonesia yang menyumbangkan 5 kasus.
Wiku pun meminta masyarakat tetap tenang menyikapi situasi ini, namun juga disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Alih-alih menyebabkan rasa ketakutan yg berlebihan dengan menyebarluaskan hal-hal yang belum tentu benar, alangkah lebih baik kita bersikap lebih hati-hati dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara disiplin," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.