Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Baliho Puan Maharani di Lokasi Bencana, Formappi: Kalau untuk Pencitraan, Jelas Tak Akan Kesampaian

Kompas.com - 21/12/2021, 16:35 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengkritik munculnya sejumlah baliho bergambar Ketua DPR Puan Maharani di wilayah yang terdampak erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur.

Lucius mengaku heran apabila baliho itu memang sengaja dimunculkan demi menaikkan popularitas Puan.

Justru sebaliknya, dia menilai cara-cara seperti itu tidak akan berhasil dan malah menjadi bahan pembicaraan bahkan olok-olokan terhadap Puan di masyarakat.

"Kalau baliho itu untuk pencitraan dirinya, ya jelas tak akan kesampaian. Bagaimana bisa orang lagi susah disuruh mikir politik dan ambisi politisi yang ada di baliho itu?" kata Lucius kepada wartawan, Selasa (21/12/2021).

"Dan jelas bahwa sebagai daerah bencana potensi baliho-baliho itu akan juga jadi sorotan publik menjadi semakin terbuka karena ada banyak relawan maupun media yang lalu lalang di daerah bencana," tambah dia.

Baca juga: Baliho Puan Maharani Bertebaran di Lokasi Bencana Letusan Semeru, Ini Tanggapan PDI-P

Menurut Lucius, hadirnya baliho-baliho itu malah akan membuat persepsi negatif publik pada Puan yang dinilai ingin mendulang popularitas di tengah bencana.

Oleh karena itu, ia berpandangan bahwa pemasangan baliho jelas tak masuk akal sehat sebagai sebuah strategi politik.

"Alih-alih mencapai tujuan, baliho-baliho itu justru akan menghambat Puan menggapai tujuannya," imbuh dia.

Selain itu, Lucius berpendapat bahwa pemasangan baliho justru bakal mengganggu citra DPR sebagai lembaga perwakilan.

Pasalnya, digambarkan dalam baliho itu, atribusi Puan sebagai Ketua DPR RI.

"Lembaga ini harusnya menjadi yang terdepan memberikan respons cepat melalui kebijakan bantuan dari pemerintah untuk mengatasi dampak bencana," kritik Lucius.

Sementara itu, sebagai Ketua DPR, Puan seharusnya menjadi contoh tentang politik kepedulian yang tulus.

Baca juga: Baliho Puan Maharani Bertebaran di Lokasi Bencana Letusan Semeru, Relawan: Cukup Banyak

Dalam arti, lanjutnya, Puan mesti hadir dengan semua empatinya di tengah bencana.

"DPR harus hadir dengan segala ketulusannya sebagai bagian dari rakyat untuk merasakan penderitaan rakyat karena bencana tetapi di saat yang bersamaan, sebagai wakil rakyat DPR tak boleh larut dalam duka karena harus memikirkan bagaimana mengangkat kembali rakyat terdampak agar bisa segera hidup normal," katanya.

Terakhir, Lucius menyarankan Puan untuk memaksimalkan perannya sebagai Ketua DPR ketimbang menghabiskan uang untuk membuat baliho.

Puan, kata dia, harus dapat memastikan penanganan oleh pemerintah terhadap warga terdampak erupsi Semeru segera tertangani dengan baik.

Diberitakan sebelumnya, baliho Puan Maharani bertebaran di sepanjang jalan menuju lokasi bencana letusan Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.

Baliho tersebut bertuliskan "Tangismu, tangisku, ceriamu, ceriaku. Saatnya bangkit menatap masa depan."

Baca juga: Kritik Aturan Durasi Karantina Pejabat, Formappi: Seolah Hanya Mereka yang Bekerja

“Iya memang banyak balihonya di sepanjang jalan, ini juga ada di depan kantor kecamatan ” kata salah satu relawan bencana letusan Gunung Semeru, Qomaruddin pada Kompas.com via telepon, Selasa (21/12/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com