JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR Nurhadi mengingatkan pemerintah agar segera bertindak cepat merespons penumpukan masyarakat yang ada di Bandara Soekarno Hatta.
Menurut Nurhadi, apabila benar mereka yang mengantre di bandara merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI), maka pemerintah harus segera menyediakan fasilitas karantina gratis.
"Kalau PMI, ya mestinya masuk kriteria karantina di Wisma Atlet yang disediakan oleh pemerintah," kata Nurhadi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/12/2021).
Politikus Partai Nasdem itu berpendapat, pemerintah seharusnya memberikan apresiasi bagi PMI karena telah berjuang menghasilkan devisa bagi negara.
Apresiasi itu, di masa pandemi salah satunya dengan memberikan fasilitas karantina gratis kepada mereka.
"PMI merupakan pahlawan penyumbang devisa negara, jadi pemerintah harus memberikan apresiasi," pesan Nurhadi.
Baca juga: Satgas Covid-19 Tegaskan Karantina Terpusat Hanya Gratis untuk Pekerja Migran, Pelajar, dan ASN
Di sisi lain, ia juga meminta pihak kepolisian melakukan tindakan tegas terhadap oknum yang diduga bertindak sebagai calo agar para PMI itu menjalani karantina di hotel secara berbayar.
"Soal ada oknum yang menawarkan hotel berbayar kepada PMI tentu itu tidak boleh, tidak diperkenankan, harus ada tindakan tegas dari Polri karena melakukan tindakan yang melanggar yang mengatasnamakan negara," pungkas dia.
Diberitakan sebelumnya, lockdown yang diterapkan di RSDC Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta akibat terdeteksinya varian Omicron berdampak pada menumpuknya antrean proses karantina yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Video penumpukan antrean TKI yang hendak menjalani karantina sepulang dari luar negeri di bandara Soekarno-Hatta pun beredar pada Senin (20/12/2021).
Perekam video yang adalah seorang perempuan mengaku sedang menunggu karantina kesehatan di Wisma Atlet, Jakarta. Dia baru tiba dari luar negeri seusai berlibur. Dia menyebut bahwa video itu diambil sekitar pukul 04.00 WIB.
Sementara, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Suharyanto mengatakan, kamar karantina untuk pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru pulang dari luar negeri masih tersedia.
Baca juga: Masa Karantina Berpotensi Diperpanjang, Menkes Minta Tempat Diperbanyak
Di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet tempat untuk PMI yakni pada tower 4 dan tower 7. Sementara, di Rusun Nagrak, Cilincing tersedia lima tower,
"Di Wisma Atlet tower 4 dan tower 7 masih menerima karantina PMI, saat ini tersedia 809 tempat tidur," katanya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (21/12/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.