JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Gerindra dan Demokrat saling sindir soal adanya oligarki di kedua partai tersebut.
Saling sindir ini bermula dari pernyataan Ketua Harian Sufmi Dasco Ahmad yang mengeklaim tidak ada oligarki di partainya saat ia menghadiri penutupan Kongres Tidar, organisasi sayap Gerindra, Minggu (19/12/2021).
Ketika itu, Dasco menyebutkan, terpilihnya Wakil Ketua Umum Gerindra Rahayu Saraswati sebagai ketua umum Tidar tidak didasari oleh adanya keistimewaan, meski ia merupakan anak salah satu pendiri Partai Gerindra yakni Hashim Djojohadikusumo.
"Di Gerindra itu tidak mengenal adanya oligarki, bahkan terhadap anak pendiri Gerindra pun tidak ada keistimewaan. Rahayu Saraswati yang saya dengar itu menampak dan mengikuti serta mengalami pendidikan yang berjenjang," ucap Dasco, seperti dilansir Tribunnews.com.
Baca juga: Demokrat Tanggapi Kritik soal Sikap Inkonsisten tentang Presidential Threshold: Politik Itu Dinamis
Dasco menuturkan, Rahayu yang merupakan keponakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memiliki rekam jejak panjang dalam berbagai aktivitas politik.
"Sudah pernah jadi anggota DPR, ketum sayap partai, sudah menjadi sayap partai Tidar dan Waketum partai besar. Jadi ini prestasi yang dibuat berjenjang, jadi bukan karena ada Pak Hasyim saya ngomong begini," ujar Dasco.
Wakil ketua DPR itu pun lantas membandingkan Gerindra dengan sejumlah partai politik lain dalam hal kaderisasi. Kendati demikian, ia tak menyebut secara pasti partai politik yang dimaksud.
"Jadi tidak seperti partai lain yang bapaknya mendirikan partai dan ketua umum partai, tiba-tiba anaknya langsung dikarbit," ujarnya.
Jawaban Demokrat
Meski Dasco tidak menyebutkan nama partai, tidak sedikit publik yang mengaitkan pernyataan itu dengan Partai Demokrat.
Seperti diketahui, ketua umum Partai Demokrat saat ini, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), merupakan anak sulung ketua umum Demokrat sebelumnya yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca juga: Klaim Gerindra Bukan Partai Oligarki, Dasco: Partai Lain Bapaknya Ketum, Anaknya Langsung Dikarbit
Menanggapi sindiran itu, Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menuturkan, partainya tidak mengenal adanya sistem oligarki dan menjalankan demokrasi dengan baik.
Ia mengatakan, hal itu tecermin dari suksesi kepemimpinan di Partai Demokrat yang telah menghasilkan lima orang ketua umum selama 20 tahun partai tersebut berdiri.
"Demokrasi berjalan dengan sangat baik di Partai Demokrat. Kami tidak mengenal sistem oligarki di partai kami. Selama 20 puluh tahun berdiri, kami sudah melaksanakan lima kongres, dan kami sudah punya lima ketua umum," kata Herzaky saat dihubungi, Senin (20/12/2021).
Herzaky mengatakan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan ketua-ketua umum sebelumnya terpilih melalui proses yang demokratis dan konstitusional.