Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Satgas IDAI Laporkan Belum Ada Insiden KIPI Berat pada Vaksinasi Remaja

Kompas.com - 20/12/2021, 16:01 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Hartono Gunardi mengatakan, Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dialami remaja umumnya bersifat ringan seperti demam dan nyeri di lokasi suntikan.

"Barusan saya webinar dengan ketua Komnas KIPI. Beliau mengatakan, sementara ini tidak ada KIPI yang langsung disebabkan vaksinasi tersebut. KIPI yang ada yang lokal yang bersifat gejala ringan demam dan tidak ada yang berat," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (17/12/2021).

Sementra itu, KIPI yang dialami anak usia 6-11 tahun umumnya juga bersifat ringan dan sistemik, contohnya nyeri di tempat suntikan, kemerahan, dan bengkak di lokasi suntikan.

"Sistemik adalah lemes-lemes, ngantuk anget-anget atau demam," kata Hartono.

Sebelumnya diberitakan, vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun telah dimulai pada Selasa (14/12/2021).

Baca juga: Siswa, Ini Cara Mendapatkan Vaksinasi Anak 6-11 Tahun

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, penyuntikan vaksin Covid-19 untuk anak sudah melalui rekomendasi Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Dia pun berharap vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun tersebut dapat membuat anak-anak menjadi lebih sehat dan terhindar dari infeksi Covid-19 ketika proses pertemuan tatap muka (PTM) di sekolah.

Dante mengatakan, sebanyak di 115 kabupaten atau kota di 19 provinsi memenuhi kriteria untuk memulai vaksinasi anak.

"Dengan kriteria kabupaten atau kota tersebut sudah mencapai 70 persen vaksinasi dosis pertama dan 60 persen untuk vaksinasi lansia, dari dua kriteria tersebut vaksinasi untuk anak-anak bisa dimulai," katanya dalam acara "Kick Off Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun" yang disiarkan akun resmi Instagram Kemenkes RI, Selasa.

Ia melanjurkan, menurut data yang diterimanya, saat ini sudah ada 26,7 juta anak usia 6-11 tahun menjadi sasaran vaksinasi.

Baca juga: Ada Imunisasi Penyakit Lain, Presiden Jokowi Minta Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Disesuaikan

Oleh sebab itu, pemerintah menyiapkan 58 dosis vaksin untuk penyuntikan dosis lengkap.

"Ditambah dengan anak-anak yang usianya kemarin baru 11 tahun menginjak ke 12 tahun, kira-kira akan ada 9,9 juta dosis dan ini sudah kita antisipasi dan sudah kita siapkan," ujarnya.

Adapun, pemerintah saat ini tengah menggencarkan program vaksinasi sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran Covid-19 dengan cara memperkuat kekebalan komunitas dan meminimalkan risiko bagi mereka yang terpapar.

Oleh karena itu, pemerintah juga mengajak semua pihak tidak lengah dan tetap mewaspadai penyebaran virus SARS-CoV-2 dengan disiplin prokes.

Dalam hal ini, Satgas Penanganan Covid-19 telah memperketat anjuran prokes untuk melindungi diri lebih maksimal, dari 3M menjadi 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas.

Halaman:


Terkini Lainnya

Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat, Didominasi Gen Z

Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat, Didominasi Gen Z

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com