KOMPAS.com - Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) berhasil membawa dampak positif bagi masyarakat.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, program tersebut berhasil memberikan akses air minum kepada 23,57 juta jiwa dan sanitasi yang lebih baik kepada 16,44 juta jiwa yang tersebar di 33 provinsi, 408 kabupaten dan kota, serta lebih dari 35.000 desa.
Sebagai informasi, Pamsimas adalah program pemberdayaan yang melibatkan masyarakat secara aktif, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan, hingga pengelolaan.
“Pamsimas merupakan program inklusif yang melibatkan peran aktif masyarakat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan pemeliharaan. Program ini akan dikelola oleh masyarakat melalui Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air minum dan Sanitasi (KPSPAMS),” jelas Basuki.
Baca juga: Pamsimas Berikan Akses Air Minum kepada 23,57 Juta Jiwa
Program tersebut terbagi ke dalam tiga periode, yaitu Pamsimas I, II, dan III. Program ini telah berlangsung selama 14 tahun dan akan berakhir pada Jumat (31/12/2021).
“Capaian ini melebihi target yang telah ditetapkan di awal program. Kami harus bersyukur karena walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19, program Pamsimas masih bisa mencapai target,” ujar Basuki dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (20/12/2021).
Ia mengatakan, pelaksanaan program pada masa pandemi dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Basuki menambahkan, bahwa Pamsimas telah menjadi platform nasional dalam pembangunan air minum dan sanitasi di perdesaan.
Baca juga: Program Pamsimas III Berakhir 2021, Begini Rencana Pemerintah Selanjutnya
Selain melibatkan masyarakat, Pamsimas juga merupakan program kolaboratif yang melibatkan berbagai stakeholder, yakni pemerintah pusat, pemerintah daerah (pemda), dan pemerintah desa (pemdes).
Lebih lanjut, Basuki mengatakan, capaian membanggakan dari program tersebut merupakan bukti dari hasil kerja keras semua pihak, mulai dari tingkat nasional, provinsi, kabupaten dan kota, desa, serta masyarakat.
Selain itu, keberhasilan program Pamsimas juga berkat bantuan dari Bank Dunia, Pemerintah Australia, Water.org, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan dunia usaha melalui dana corporate social responsibility (CSR).
Baca juga: Lewat UMKM Mesari, Elnusa Petrofin Raih Penghargaan Anugerah CSR IDX Channel 2021
Adapun salah satu aspek penting dari Pamsimas di perdesaan adalah dengan memastikan keberlanjutannya. Oleh sebab itu, Kementerian PUPR melakukan berbagai upaya agar KPSPAMS dapat berperan maksimal dalam pengelolaan Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (SPAMS).
“Kami harus menjaga keberlanjutannya melalui pelatihan, pendampingan, dan pembinaan. Khususnya dalam hal mengelola pembukuan, keuangan, operasional, serta pemeliharaan SPAMS,” ucap Basuki.
Selain bermanfaat bagi masyarakat, Pamsimas juga memberikan dampak positif pada pemerintah.
Berkat adanya program itu, kepedulian pemda dan desa terhadap sektor air minum dan sanitasi meningkat. Hal ini terbukti dari meningkatnya jumlah kabupaten yang mereplikasi program Pamsimas menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Baca juga: Percepat Realisasi APBD, Kemendagri Lakukan Pendampingan ke Daerah