Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR: Jangan Hanya Ribut soal Masuknya Omicron, tapi Masyarakat Tak Diberitahu Langkah Mitigasinya

Kompas.com - 20/12/2021, 10:09 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah segera mengedukasi masyarakat terkait gejala dan sifat dari varian Omicron yang baru terdeteksi keberadaannya di Indonesia.

Menurut dia, hal tersebut diperlukan sebagai langkah mitigasi terhadap masuknya varian Omicron yang disebut lebih cepat menyebar luas virusnya.

"Jangan hanya ribut soal masuknya Omicron, tapi masyarakat tidak diberitahu bagaimana langkah mitigasinya," kata Netty dalam keterangan kepada Kompas.com, Minggu (19/12/2021).

Berkaitan dengan mitigasi, Netty meminta pemerintah mengimbau masyarakat untuk segera melapor pada pihak berwenang jika menemukan kasus di lapangan.

Baca juga: Satu PMI dari Malaysia Masuk via PLBN Aruk Sambas Kalbar, Probable Omicron

Di sisi lain, pemerintah juga perlu melakukan tracing untuk menelusuri persebaran pada kasus pertama Omicron di Wisma Atlet.

"Segera lakukan tracing untuk menelusuri persebarannya. Jangan sampai kita kecolongan karena pembawa virus malah bebas berkeliaran di tengah masyarakat," ucapnya.

Politikus PKS itu juga meminta pemerintah meningkatkan kesiapsiagaan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan dalam negeri, termasuk obat, sumber daya manusia (SDM), tenaga pendukung untuk antisipasi lonjakan kasus akibat Omicron.

Netty berharap lonjakan kasus Covid-19 tidak terjadi. Hanya, saja, pemerintah diminta bersiaga untuk wajib menghadapi potensi lonjakan.

"Selain meningkatkan kesiagaan faskes, laju vaksinasi juga harus ditingkatkan, termasuk memastikan pengadaan vaksin dan distribusinya ke daerah-daerah secara proporsional," saran dia.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan jika Terinfeksi Varian Omicron?

Hal tersebut diminta Netty karena berkaca pada laju vaksinasi Covid-19 yang beberapa waktu belakangan menurun.

Menurut dia, kondisi ini dikhawatirkan mengganggu program vaksin untuk anak usia 6-11 tahun. Selain itu, program vaksin booster juga dikhawatirkan terganggu.

"Bagaimana program vaksin untuk anak 6-11 tahun dan vaksin booster bisa berjalan dengan baik jika mekanisme pengadaan vaksin belum clear? Jangan sampai di tengah jalan kita kehabisan stok vaksin," tanya Netty.

Sementara itu, Netty juga meminta Satgas Covid-19 tidak kendor mengajak peran serta publik dalam menjaga disiplin protokol kesehatan.

Dia mengingatkan bahwa perang melawan pandemi Covid-19 hanya dapat dimenangkan dengan partisipasi dan kolaborasi optimal semua pihak, terutama masyarakat dalam menjaga disiplin protokol kesehatan.

"Jangan sampai masyarakat merasa pandemi sudah berakhir dan euforia memuaskan dahaga berkumpul dengan abai prokes," pungkasnya.

Baca juga: Inggris Laporkan 82.886 Kasus Covid-19 Baru, 12.133 Varian Omicron

Diketahui, hingga kini Indonesia mencatatkan dua kasus varian Omicron.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, dua pasien tersebut merupakan hasil pemeriksaan sampel dari 5 kasus probable Omicron yang baru kembali dari luar negeri.

Keduanya, memiliki riwayat perjalanan dari Amerika Selatan dan Inggris.

"Dua pasien terkonfirmasi terbaru adalah IKWJ, 42 tahun, laki-laki, perjalanan dari Amerika Selatan serta M, 50 tahun, laki-laki, perjalanan dari Inggris. Saat ini keduanya sedang menjalani karantina di Wisma Atlet," kata Nadia dalam keterangan tertulis melalui laman Kemenkes RI, Sabtu (18/12/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak 'Up to Date'

Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak "Up to Date"

Nasional
Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Nasional
Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Tak Anggap Prabowo Musuh, Anies Siap Diskusi Bareng

Nasional
Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Bersama Pertamax Turbo, Sean Gelael Juarai FIA WEC 2024

Nasional
Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Tanggapi Putusan MK, KSP: Bansos Jokowi Tidak Memengaruhi Pemilih Memilih 02

Nasional
Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Peringati Hari Buku Sedunia, Fahira Idris: Ketersediaan Buku Harus Jadi Prioritas Nasional

Nasional
KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

Nasional
Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Nasional
Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Nasional
Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Nasional
Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Nasional
Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com