JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, pada akhir 2021, pihaknya akan mengevaluasi daerah yang tidak mencapai target 70 persen angka vaksinasi Covid-19 untuk dosis pertama.
Dia pun menyiapkan sanksi berupa disinsentif anggaran kepada daerah yang capaian vaksinasinya rendah.
"Bagi daerah yang tidak mencapai target 70 persen, akan kami evaluasi berupa teguran dan akan diberikan sanksi berupa disinsentif atau tidak akan diberikan tambahan dana insentif daerah," ujar Tito dilansir dari siaran pers Kemendagri, Sabtu (18/12/2021).
"Sebaliknya, bagi daerah yang telah memenuhi target, akan kami usulkan kepada Kementerian Keuangan untuk diberikan tambahan dana insentif daerah dan dana alokasi umum," imbuhnya.
Baca juga: Satgas Covid-19: Omicron Ditemukan di Indonesia, Kita Harus Segera Vaksinasi Lengkap
Dia pun mengingatkan, daerah dengan angka capaian vaksinasi Covid-19 yang rendah akan mempengaruhi angka rata-rata nasional.
Tito mencontohkan, salah satu daerah yang angka capaian vaksinasinya masih di bawah 70 persen yakni Sumatera Barat.
Dia sudah melaporkan kondisi ini kepada Presiden Joko Widodo.
"Dan beliau minta untuk ditingkatkan. Kedatangan saya ke seluruh daerah di Indonesia, terutama yang capaian vaksin Covid-19 masih rendah, merupakan tugas langsung dari Presiden," kata Tito.
Baca juga: Omicron Masuk Indonesia, Presiden Minta Masyarakat Tidak Panik dan Segera Ikut Vaksinasi
"Selain Mendagri, Presiden juga menugaskan Menteri Kesehatan, Kapolri, Panglima TNI, Kepala BIN, dan Jaksa Agung secara bersama dengan stakeholder lainnya bergerak mendorong percepatan vaksinasi," tambahnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Reisa Brotoasmoro mengatakan, dengan adanya temuan varian Omicron di Indonesia, masyarakat harus didorong segera mendapatkan vaksinasi Covid-19 secara penuh.
Vaksinasi dosis lengkap, menurut Reisa, dapat memberikan perlindungan maksimal terhadap potensi infeksi varian baru tersebut.
"Ditemukannya varian Omicron di indonesia harus membuat kita semakin segera mendapatkan perlindungan penuh, yakni dengan dua kali vaksinasi (Covid-19)," ujar Reisa dalam keterangan pers secara daring melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (17/12/2021).
Baca juga: Omicron Masuk Indonesia, Jokowi Ingatkan Masyarakat Segera Vaksinasi
"Jangan ditunda apalagi tidak dilanjutkan sama sekali," tegasnya.
Reisa mengingatkan, pandemi Covid-19 masih berlangsung dan bahaya virus corona beserta berbagai mutasinya masih mengintai.
Dia menekankan, vaksin Covid-19 telah terbukti melindungi tubuh dari potensi sakit berat yang menimbulkan kondisi kegawatdaruratan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.