Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lewat Program Tekad, Kemendesa PDTT Percepat Pembangunan Wilayah Timur Indonesia

Kompas.com - 16/12/2021, 20:55 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar mengatakan, pihaknya tengah menjalankan program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) di wilayah timur Indonesia.

Dia menyebutkan, program kerja sama dengan International Fund for Agriculture Development (IFAD) itu sengaja dilakukan di kawasan Indonesia timur untuk mempercepat pembangunan, khususnya di sektor pangan.

“Indonesia bagian timur memang butuh perhatian khusus. Kendala akses jalan, minimnya akses listrik hingga internet semakin menghambat masyarakat untuk merambah pangsa usaha e-commerce,” ujarnya, dikutip dari keterangan pers resminya, Kamis (16/12/2021).

Menteri yang akrab disapa Gus Halim tersebut mengatakan itu saat menjadi keynote speaker dalam workshop Tekad di Artotel Suites Mangkuluhur Jakarta, Kamis.

Oleh karena itu, Gus Halim mengatakan, diperlukan kolaborasi yang baik antara kader kampung dari program Tekad dengan pendamping desa di lapangan.

Baca juga: Gus Halim Nyatakan Revitalisasi Kawasan Transmigrasi Jadi Prioritas RPJMN

Tujuannya agar peningkatan pertumbuhan ekonomi di daerah terpencil, khususnya sektor pangan di Indonesia wilayah timur, dapat menunjukkan keberhasilan.

“Diperlukan sosialisasi dan koordinasi di internal pelaksana program, dari nasional hingga desa, agar seluruh sumber daya yang ada dalam struktur pelaksana program dapat dioptimalkan untuk pencapaian sasaran program,” katanya.

Dalam pelaksanaannya, Gus Halim menegaskan, program Tekad harus dilaksanakan berdasarkan data-data mikro yang dimiliki desa dan telah dimutakhirkan desa.

Dengan demikian, program ini akan mendukung percepatan pencapaian tujuan-tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa, khususnya di desa-desa sasaran program Tekad.

“Penyusunan program di desa harus berdasarkan data, bukan berdasar keinginan. Perdebatannya pada data yang dimiliki desa, bukan pada keinginan elite saja,” jelasnya.

Baca juga: Dikunjungi Gus Halim, Ketua Adat Tidung Minta Salimbatu Dijadikan Desa Religi

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menambahkan, program yang dilaksanakan berdasarkan pada data desa akan tepat sasaran dan tepat manfaat.

Dengan begitu, program tersebut akan berkontribusi signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat desa, termasuk peningkatan ekonomi desa yang inklusif.

Gus Halim juga mengatakan, berbagai macam dukungan anggaran dan bantuan melalui program itu harus dilihat dalam kerangka memajukan desa dan harus diarahkan pada kegiatan yang berdaya guna.

Pasalnya, program yang tepat guna akan semakin mempercepat proses desa dalam membangun kemandiriannya di sektor sosial-ekonomi.

“Ini harus benar-benar dinikmati warga desa, harus ada yang diterima warga desa. Beban anggaran harus lebih banyak yang dibelanjakan untuk warga desa, bukan didominasi oleh urusan-urusan yang bersifat administratif,” tambahnya.

Baca juga: Percepat Pembentukan Desa Mandiri, Gus Halim Tingkatkan Profesionalisme Tenaga Pendamping

Halaman:


Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup, Kaesang: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup, Kaesang: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com