Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal RUU Perampasan Aset, Pukat UGM Minta Pemerintah Serius karena Jokowi Sudah Berpidato

Kompas.com - 16/12/2021, 18:16 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM) Zaenur Rohman menilai mestinya pemerintah serius mengajukan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset ke Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2022.

Sebab dalam pidatonya di Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) Kamis (9/12/2021) Presiden Joko Widodo telah mengatakan komitmennya untuk pemberantasan korupsi.

Salah satunya, dengan mendorong pengesahan RUU Perampasan Aset.

“Seharusnya dengan pidato Presiden, pemerintah benar-benar mengajukannya masuk ke Prolegnas 2022,” kata Zaenur pada Kompas.com, Kamis (16/12/2021).

Baca juga: Pemerintah dan DPR Dinilai Khawatir RUU Perampasan Aset Jadi Bumerang

Pihaknya mengaku kecewa karena RUU Perampasan Aset tak masuk dalam Prolegnas Prioritas 2022.

Sebab RUU ini dapat membawa perubahan dalam pemberantasan korupsi di Tanah Air.

“Karena dengan disahkannya RUU Perampasan Aset maka penambahan kekayaan tidak wajar (pejabat publik) bisa disita tanpa pembuktian pidana,” tutur dia.

Menurut Zaenur, RUU Perampasan Aset menggunakan mekanisme pembuktian terbalik secara perdata.

Sehingga jika seorang pejabat publik tak bisa menjelaskan dari mana sumber kekayaannya itu berasal, maka negara dapat langsung melakukan penyitaan.

Zaenur mengungkapkan, tindakan saling menyalahkan antara pemerintah dan DPR terkait tersendatnya proses pengesahan RUU ini menunjukan belum adanya komitmen pemberantasan korupsi.

“Catatan pentingnya ini belum jadi komitmen bersama. Bahkan jangan-jangan memang banyak politisi yang khawatir pada pengesahan RUU ini,” imbuh dia.

Baca juga: RUU Perampasan Aset Belum Jadi Prioritas

Diketahui pemerintah dan DPR saling tuding terkait pengesahan RUU Perampasan Aset.

Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut pemerintah telah mengajukan RUU Perampasan Aset sebagai prioritas.

Namun, karena dalam Prolegnas 2021 RUU ini tidak masuk, Mahfud menilai ada penolakan dari DPR.

Di sisi lain, Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) Achmad Baidowi mengungkap, pemerintah tidak mengajukan RUU Perampasan Aset dalam Prolegnas Prioritas 2022.

Ia menolak jika DPR terus-terusan dituding sebagai pihak yang bertanggung jawab dibalik lambannya proses pengesahan RUU tersebut.

“Ya kalau enggak diajukan, kenapa kita mau menyetujui. Jadi jangan semuanya DPR menjadi sasaran,” ucap Achmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com