Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apresiasi Keterbukaan Pemerintah soal Temuan Omicron, Pimpinan Komisi IX: Agar Masyarakat Tetap Waspada

Kompas.com - 16/12/2021, 16:22 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi IX dari Fraksi Partai Golkar Melki Laka Lena mengapresiasi pemerintah terkait diumumkannya kasus pertama Covid-19 varian Omicron di Indonesia.

Menurut dia, keterbukaan menjadi penting agar masyarakat dapat waspada terhadap penyebaran varian baru Covid-19 itu.

"Perlu kami apresiasi karena keterbukaan itu penting sehingga semua masyarakat kita juga tetap waspada, antisipatif dan disiplin dalam melihat berbagai perkembangan yang terjadi ini secara lebih rasional," kata Melki kepada Kompas.com, Kamis (16/12/2021).

Politikus Partai Golkar itu menduga bahwa masuknya varian Omicron datang dari pintu masuk negara melalui perjalanan udara.

Baca juga: Varian Omicron Terdeteksi di RI, Aturan Pelaksanaan Ibadah Natal Belum Berubah

Dalam hal ini, ia menduga ada masyarakat entah Warga Negara Indonesia (WNI) atau Warga Negara Asing (WNA) yang tiba di Tanah Air membawa virus varian baru itu.

"Dan kemudian, terkena kepada seorang petugas kebersihan," tambah dia.

Atas temuan tersebut, Melki meminta semua pihak harus lebih waspada dan hati-hati dalam merespons dan mengantisipasi penyebaran Omicron.

Menurut dia, langkah-langkah untuk mengantisipasi penyebaran Omicron kembali kepada ketaatan protokol kesehatan Covid-19.

Ia pun menyinggung sejumlah hal seperti 5M yaitu menjaga jarak, mengenakan masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas agar kembali diperketat.

"Tentu bagi seluruh kita warga masyarakat agar dengan resmi hari ini diumumkan bahwa Omicron sudah ada di Tanah Air, kita lebih memperketat lagi dan lebih disiplin, lebih waspada terkait dengan pertama, soal pelaksanaan protokol kesehatan, tiga M dan sekarang 5 M harus kita perketat, disiplin menjalankan ini semua," tutur dia.

Baca juga: Varian Omicron Terdeteksi di Lokasi Karantina, Menkes: Wajar kalau Harus Stay 10 Hari

Lebih lanjut, ia juga meminta pemerintah lebih masif terkait deteksi atau tracing pelacakan Covid-19 di seluruh penjuru Tanah Air.

Utamanya, kata dia, deteksi itu perlu dilakukan di pintu-pintu masuk atau daerah yang memang banyak orang datang dari luar negeri.

"Persiapan dalam hal penanganan perawatan untuk terapeutik juga harus kita pastikan sekarang siap, baik itu di rumah sakit maupun juga fasilitas kesehatan yang lain menyangkut obat dibutuhkan, sarana prasarana alat kesehatan yang dibutuhkan," pinta Melki.

Sebelumnya diberitakan, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengumumkan satu kasus positif Covid-19 akibat penularan varian B.1.1.529 atau Omicron terdeteksi di Indonesia. Kasus ini terdeteksi pada seorang petugas kebersihan yang bertugas di RS Wisma Atlet.

Budi mengungkapkan, kasus pertama penularan varian Omicron di Indonesia ini bermula dari terdeteksinya tiga orang petugas kebersihan di Wisma Atlet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian Akibat Stroke Capai 330 Ribu

Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian Akibat Stroke Capai 330 Ribu

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

Nasional
KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

Nasional
PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

Nasional
Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

Nasional
AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward”, Pilkada di Depan Mata

AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward”, Pilkada di Depan Mata

Nasional
Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

Nasional
Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

Nasional
Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

Nasional
Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

Nasional
Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

Nasional
Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

Nasional
Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Tanpa Melupakan Catatan di MK

Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Anies: Tanpa Melupakan Catatan di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com