Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Data Masih Minim, Ahli Minta Jangan Mudah Simpulkan Omicron Bergejala Ringan

Kompas.com - 16/12/2021, 11:21 WIB
Mutia Fauzia,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Inisiator Pandemic Talks RA Adaninggar menyayangkan pernyataan beberapa pihak yang dianggap menggiring opini publik mengenai virus corona varian Omicron atau B.1.1.529.

Pasalnya, kini publik memiliki kecenderungan anggapan varian Omicron memiliki gejala yang lebih ringan, sehingga tidak perlu terlalu khawatir.

"Banyak orang yang mungkin dipercaya masyarakat akhir-akhir ini berbicara enggak usah khawatir sama Omicron, pasti gejalanya ringan, banyak yang bicara seperti itu dan mindset masyarakat saat ini pun begitu," ujar Ning, demikian ia kerap disapa, dalam diskusi Balada Omicron yang Diremehkan oleh Pandemic Talks, Rabu (15/12/2021) malam.

Baca juga: Pakar Tekankan Pentingnya Mitigasi untuk Antisipasi Penyebaran Varian Omicron

"Ini yang berbicara orang-orang yang dipercaya, ini sangat disayangkan karena datanya masih minim," jelas dia.

Dokter Ning lebih lanjut menjelaskan, bila berbicara mengenai gejala, tidak bisa hanya dilihat dari satu sisi varian atau virus.

Gejala dipengaruhi oleh respons tubuh manusia. Sehingga setiap individu, bakal memiliki respons yang berbeda setiap ada virus yang masuk ke tubuh.

Dokter Ning pun mengatakan, masyarakat seharusnya bisa belajar dari kasus varian Delta pada bulan Juli-Agustus lalu.

Kesimpulan mengenai varian Omicron memiliki gejala yang lebih ringan muncul berdasarkan kesaksian dokter di Afrika Selatan. Namun demikian, kesaksian tersebut seharusnya tak serta-merta disimpulkan lantaran jumlah kasus kala itu belum banyak.

"Jadi data kemarin yang sempat menjadi patokan memang kesaksian dokter di Afrika Selatan, yang menerima pasien di sana kebanyakan gejala ringan, tapi bukan gejala yang berbeda dengan sebelumnya. Karena mungkin kasusnya belum banyak dan yang meninggal memang sedikit, jadi ngga bisa menyimpulkan dari kasus yang sedikit itu," jelas Dokter Ning.

Sebelumnya, peneliti genomik molekuler dari Aligning Bioinformatics dan anggota konsorsium Covid-19 Genomics UK, Riza Arief Putranto mengatakan, meski Indonesia belum mendapatkan laporan mengenai kemunculan Omicron, saat ini di seluruh dunia sudah ada belasan ribu kasus Covid-19 dengan varian tersebut.

Namun demikian tak dapat dipungkiri, hingga saat informasi mengenai Omicron masih sangat terbatas. Sementara, virus tersebut masih terus berkembang.

"Yang kita tahu, variannya namanya Omicron, B.1.1.529 itu lineagenya, dinyatakan berisiko sangat tinggi karena kecenderungan tingkat transmisinya tinggi oleh WHO, karena WHO memutuskan berdasarkan data-data di Afrika Selatan," jelas Riza.

Diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta seluruh pihak berhati-hati terhadap penyebaran varian Omicron.

Baca juga: BREAKING NEWS: Satu Kasus Varian Omicron Terdeteksi di Indonesia

Pasalnya, varian tersebut lebih cepat menular dibandingkan dengan varian corona sebelumnya.

"Data awal dari Afrika Selatan menunjukkan bahwa Omicron terindikasi menyebar jauh lebih cepat daripada jenis mutasi sebelumnya," kata Luhut dalam konferensi pers daring, Senin (13/12/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com