Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ishaq Zubaedi Raqib
Mantan Wartawan

Ketua LTN--Infokom dan Publikasi PBNU

Karena Bukan Gus Dur dan karena Kearifan Abah Hasyim

Kompas.com - 16/12/2021, 06:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Abah Hasyim berharap dengan tidak majunya dalam bursa pemilihan calon ketua umum, akan semakin banyak kader muda potensial yang terpanggil melanjutkan pengabdiannya di NU.

Baginya, masa depan NU adalah regenerasi.

Tahun itu, KH Said Aqil Siradj merupakan kandidat potensial yang bersaing, antara lain, dengan Slamet Effendy Yusuf.

Abah Hasyim berpesan agar pergantian kepemimpinan NU tidak menjadikan arah perjuangan dan aqidah NU menjadi berubah.

"Saya berharap pergantian pengurus tidak menjadikan perubahan haluan NU. Biarkan yang berubah itu hanya kepemimpinannya," kata Abah.

Transisi Gus Dur

Agak berbeda dengan Abah Hasyim, konon Gus Dur juga tak berminat mencalonkan diri ketiga kalinya untuk menjadi Ketua Umum NU.

Ia melihat NU dalam masa transisi kritis di akhir kekuasaan Orde Baru. Ia tidak kuasa meninggalkan gelanggang sementara nasib NU dipertaruhkan.

Sejarah mencatat, Orde Baru mulai mengintervensi dan ingin mengendalikan NU. Gus Dur maju untuk menghadang siasat jahat.

Di tahun-tahun itu, Orde Baru mulai merangkul sebagian ormas-ormas Islam ke dalam jaring kooptasi agar mendukung penguasa.

Pencalonan Gus Dur di muktamar Cipasung sebagai bentuk jawaban atas adagium "lu jual gue beli."

Hingga bertahun-tahun ke depan, Nahdliyin tidak akan lupa bagaimana makar dilakukan aparat untuk menumbangkan Gus Dur yang terlanjur kuat di kultur dan struktur.

Gus Dur tak pernah kehabisan energi untuk meluruskan praktik deviasi politik Orde Baru. Ia tidak kenal kata lelah mengkritik dominasi Soeharto atas ormas-ormas Islam.

Ia menyampaikan kecaman secara terang-terangan. Kritikan Gus Dur terhadap Soeharto semakin keras pada era tahun 90-an.

Puncaknya, ia bergeming, berdiri sendirian, menolak kalahirannya apalagi bergabung ke dalam ICMI.

Segala cara dicoba penguasa. Semua unsur eksternal dan internal NU dimaksimalkan.

Dari luar, jelas kasat mata dan terasa. Aparat hilir mudik hingga di ruang-ruang sidang muktamar.

Dari dalam, penguasa menggunakan Abu Hasan. Sebuah nama yang agak asing dibanding dua kandidat lain; Chalid Mawardi dan dr Fahmi D. Saifuddin, kakaknya Lukman Hakim Saifuddin dan putra eks Menag KH Saifuddin Zuhri.

Saat putaran kedua pemilihan ketua umum, sejumlah kiai sepuh yang duduk dekat Gus Dur, meneteskan air mata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com