JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memastikan, hingga hari ini varian baru virus corona B.1.1.529 atau Omicron belum ditemukan di Indonesia.
Hal itu mengacu pada hasil pemantauan Kementerian Kesehatan.
"Sampai dengan hari ini berdasarkan informasi yang diberikan oleh Kemenkes dari hasil genome sequencing yang terus dilakukan, tidak ditemukan adanya temuan kasus varian Omicron di Indonesia," kata Luhut dalam konferensi pers daring, Senin (13/12/2021).
Baca juga: Saat Varian Omicron Mulai Mengganas di Inggris...
Meski begitu, Luhut meminta seluruh pihak berhati-hati terhadap penyebaran Omicron. Pasalnya, varian tersebut lebih cepat menular dibandingkan varian corona sebelumnya.
Namun, dibandingkan dengan varian lainnya, Omicron memiliki tingkah keparahan yang lebih rendah.
"Omicron terindikasi memiliki tingkat keparahan yang rendah tercermin dari tingkat perawatan RS yang terkendali maupun tingkat kematian yang rendah, meskipun perlu dicatat bahwa tingkat kematian adalah indikator yang lagged," ujar Luhut.
Untuk mengantisipasi masuknya varian Omicron ke Indonesia, pemerintah bakal terus memberlakukan karantina 10 hari bagi pelaku perjalanan luar negeri.
Selain itu, akan diterapkan kebijakan baru yakni mengubah status PeduliLindungi pelaku perjalanan luar negeri yang tiba di Indonesia menjadi hitam selama periode karantina.
Pemerintah, lanjut Luhut, juga telah menambah kapasitas wisma dan hotel karantina untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah orang yang dikarantina.
Baca juga: Penularan Varian Omicron Melonjak, Menlu Imbau WNI Tak Lakukan Perjalanan ke Luar Negeri
Berdasarkan data Angkasa Pura, belakangan angka penerbangan tujuan luar negeri menigkat pesat hingga dua kali lipat.
"Pemerintah mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak pergi ke luar negeri terlebih dahulu kecuali untuk kepentingan yang benar-benar urgen," kata Luhut.
"Kebijakan karantina pelaku perjalanan luar negeri ini akan terus dievaluasi sesuai dengan perkembangan varian Omicron," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.