Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK Dorong MUI Kembangkan Ekonomi Umat Islam

Kompas.com - 12/12/2021, 08:49 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla, meminta Majelis Umat Islam (MUI) untuk terus mendorong kebangkitan perekonomian umat Islam di Indonesia.

Hal itu Kalla sampaikan dalam Kongres Ekonomi Umat 2 MUI di Jakarta, Sabtu (11/12/2021).

“Dari pertemuan ini MUI perlu mendorong pentingnya jadi pengusaha. Sebab tanpa pengusaha maka ekonomi nasional bisa pincang,” kata Kalla melalui keterangan tertulis, Minggu (12/12/2021).

Baca juga: Jusuf Kalla Ingatkan Potensi Gelombang Ketiga Penularan Covid-19

Kalla menyampaikan sejumlah hal tentang pentingnya menjadi pengusaha. Pertama, berkaca dari latar belakang Nabi Muhammad SAW, usia Rasulullah menjadi pengusaha jauh lebih panjang dibanding menjadi khalifah.

Rasulullah berdagang dari usia 13-40 atau sekitar 27 tahun. Sedangkan menjadi khalifah dari usia 40-63 atau sekira 23 tahun.

"Kita sebagai umat Islam harus bisa meniru ini,” ucap Kalla.

Baca juga: Pengusaha Pusat Perbelanjaan Sebut Pelonggaran PPKM Bawa Tren Positif

Menurut Kalla, kebangkitan perekonomian umat Islam sangat dibutuhkan. Ia meyakini, jika umat Islam maju, maka bangsa Indonesia menjadi lebih baik.

Kalla menyebutkan, jumlah muslim mayoritas yang dibarengi banyaknya muslim kaya akan meningkatkan perekonomian nasional sekaligus pemerataan.

Sebagai contoh, dengan banyaknya muslim yang menjadi pengusaha, maka potensi penerimaan zakat bisa mencapai ratusan triliun. Sebab, kalangan berpunyalah yang umumnya mengeluarkan banyak zakat.

“Tapi faktanya kemudian ternyata penerimaan zakatnya sedikit karena muzakki kurang dan justru mustahiknya yang banyak,” kata dia.

Baca juga: Wapres Imbau Umat Islam yang Mampu untuk Lakukan Zakat, Infak, dan Sedekah melalui LAZ

Dari sisi historis, Kalla menuturkan, sejarah bangsa Indonesia dipelopori oleh para pengusaha. Bahkan, pendiri-pendiri organisasi besar di Tanah Air berlatar belakang pengusaha.

Kalla pun meminta umat Islam belajar dari keturunan Tionghoa. Sebab, warga Tionghoa selalu menanamkan semangat berusaha dan mengembangkan jiwa wirausaha kepada anak-anak mereka.

“Orang China bisa lebih maju, karena mereka mempunyai deret ukur. Satu keluarga punya lima anak, seorang bapak belikan masing-masing satu toko. Jadi lima toko. Jadi pengusahanya bertambah jadi lima,” kata Kalla.

“Berbeda dengan kita, kadang-kadang satu keluarga, anak-anaknya ingin jadi polisi, tentara, bupati. Jadinya jumlah pengusaha kita tambah sedikit,” tuturnya

Lebih lanjut, Kalla mendorong agar MUI menyampaikan dakwah-dakwah yang menyinggung soal muamalah, tidak semata-mata berisi tentang aqidah dan akhlak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Nasional
Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Nasional
Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

Nasional
Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Nasional
Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

Nasional
Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Nasional
Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Nasional
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Nasional
Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Nasional
Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

Nasional
Saat Karutan KPK Tutup Mata soal Pungli Berujung Sanksi Etik Berat...

Saat Karutan KPK Tutup Mata soal Pungli Berujung Sanksi Etik Berat...

Nasional
Kubu Ganjar Dalilkan Suaranya Nol, Tim Prabowo: Tak Ada Buktinya

Kubu Ganjar Dalilkan Suaranya Nol, Tim Prabowo: Tak Ada Buktinya

Nasional
Di Sidang MK, Tim Hukum Prabowo-Gibran Bantah Menang karena Intervensi Jokowi

Di Sidang MK, Tim Hukum Prabowo-Gibran Bantah Menang karena Intervensi Jokowi

Nasional
Soal Bakal Oposisi atau Tidak, PDI-P: Sudah 'Clear', Diserahkan pada Ketua Umum

Soal Bakal Oposisi atau Tidak, PDI-P: Sudah "Clear", Diserahkan pada Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com