Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/12/2021, 13:55 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo akan memerintahkan perusahaan-perusahaan swasta besar untuk membuat pesemaian bibit tanaman atau nursery di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Upaya ini dalam rangka penghijauan kembali setelah wilayah tersebut diterjang banjir pada pertengahan November.

"Saya akan perintahkan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta perusahaan-perusahaan swasta besar yang ada di sini untuk membuat nursery, pesemaian, sehingga penghutanan kembali itu betul-betul bisa bisa berjalan," kata Jokowi saat meninjau korban banjir di Sintang, Rabu (8/12/2021).

Baca juga: Kunjungi Lokasi Terdampak Banjir Sintang, Jokowi Sebut Penyebabnya Kerusakan Daerah Aliran Sungai

Pascabanjir, pemerintah telah dan masih terus melakukan pembangunan berbagai infrastruktur.

Salah satu yang tengah dikerjakan yakni pembuatan tanggul dari geotube yang diisi pasir.

Jokowi mengatakan, pembuatan tanggul ini merupakan solusi jangka pendek untuk mengurangi banjir.

Sementara itu, untuk jangka panjang, akan dilakukan perbaikan kerusakaan daerah aliran sungai dan daerah tangkapan hujan (catchment area).

"Inilah yang juga akan kita siapkan untuk dikerjakan yaitu penanaman kembali, penanaman pohon, penghutanan kembali daerah-daerah yang berada di sekitar Sungai Kapuas maupun Sungai Melawi," ujar Jokowi.

Baca juga: Jokowi Beli Jaket Tenun UMKM Sintang, Langsung Dipakai Saat Resmikan Bandara

Presiden pun berharap, upaya-upaya tersebut dapat mencegah terjadinya banjir kembali di wilayah Sintang.

"Saya harapkan dengan itu akan memperbaiki catchment area, memperbaiki daerah aliran sungai utamanya di daerah hulu," kata dia.

Bencana banjir di Kabupaten Sintang terjadi akibat hujan deras yang selama 11-15 November 2021.

Pada pada puncak banjir tersebut terdapat 35.652 keluarga atau 123.936 jiwa yang terdampak. Angka ini berdasarkan laporan dari RT hingga lurah serta kepala desa setempat.

Presiden Jokowi sebelumnya juga pernah menyampaikan bahwa dia akan memaksa perusahaan sawit dan tambang untuk membuat pesemaian bibit tanaman.

Baca juga: Jokowi Beli Jaket Tenun UMKM Sintang, Langsung Dipakai Saat Resmikan Bandara


Tujuannya, perusahaan dapat melakukan penanaman kembali, sehingga dapat mencegah kerusakan lingkungan.

"Saya juga akan memaksa, mengharuskan, semua perusahaan sawit, perusahaan pertambangan untuk juga menyiapkan nursery-nursery seperti ini," ujar Jokowi setelah meninjau pesemaian modern Rumpin di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (19/11/2021).

"Sehingga juga akan terjadi perbaikan-perbaikan di lingkungan di mana pertambangan itu ada, di mana kebun sawit itu ada," kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Jokowi Dinilai Coba Antisipasi PKB Jadi Motor Hak Angket

Jokowi Dinilai Coba Antisipasi PKB Jadi Motor Hak Angket

Nasional
Persaingan Cucu-Cicit Soekarno di Pileg 2024: 3 Lolos Senayan, 2 Terancam Gagal

Persaingan Cucu-Cicit Soekarno di Pileg 2024: 3 Lolos Senayan, 2 Terancam Gagal

Nasional
Kasasi Ditolak, Eks Dirjen Kuathan Tetap Dihukum 12 Tahun Penjara di Kasus Satelit Kemenhan

Kasasi Ditolak, Eks Dirjen Kuathan Tetap Dihukum 12 Tahun Penjara di Kasus Satelit Kemenhan

Nasional
Praperadilan Budi Said Ditolak, Kejagung: Penyidik Sesuai Prosedur

Praperadilan Budi Said Ditolak, Kejagung: Penyidik Sesuai Prosedur

Nasional
RUU DKJ Sepakat Dibawa ke Sidang Paripurna DPR, Mendagri Ucapkan Terima Kasih

RUU DKJ Sepakat Dibawa ke Sidang Paripurna DPR, Mendagri Ucapkan Terima Kasih

Nasional
Dugaan Korupsi di LPEI: Kerugian Ditaksir Rp 2,5 Triliun, Ada 6 Perusahaan Lain yang Tengah Dibidik

Dugaan Korupsi di LPEI: Kerugian Ditaksir Rp 2,5 Triliun, Ada 6 Perusahaan Lain yang Tengah Dibidik

Nasional
Empat Anggota DPRD Kota Bandung Dicecar Soal Dugaan Titipan Proyek

Empat Anggota DPRD Kota Bandung Dicecar Soal Dugaan Titipan Proyek

Nasional
Ramai Unjuk Rasa Jelang Penetapan Hasil Pemilu, Ini Kata KPU

Ramai Unjuk Rasa Jelang Penetapan Hasil Pemilu, Ini Kata KPU

Nasional
Dukungan ke Airlangga Mengalir Saat Muncul Isu Jokowi Diusulkan Jadi Ketum Golkar

Dukungan ke Airlangga Mengalir Saat Muncul Isu Jokowi Diusulkan Jadi Ketum Golkar

Nasional
Sempat Mandek, Tol Gilimanuk-Mengwi Dibangun mulai September Tahun Ini

Sempat Mandek, Tol Gilimanuk-Mengwi Dibangun mulai September Tahun Ini

Nasional
KPK Cecar Eks Wali Kota Bandung Soal Tarif 'Fee Proyek' yang Biasa Dipatok ke Pengusaha

KPK Cecar Eks Wali Kota Bandung Soal Tarif "Fee Proyek" yang Biasa Dipatok ke Pengusaha

Nasional
Netralitas Jokowi Disorot di Forum HAM PBB, Dibela Kubu Prabowo, Dikritik Kubu Anies dan Ganjar

Netralitas Jokowi Disorot di Forum HAM PBB, Dibela Kubu Prabowo, Dikritik Kubu Anies dan Ganjar

Nasional
Penggelembungan Suara PSI 2 Kali Dibahas di Rekapitulasi Nasional KPU, Ditemukan Lonjakan 38 Persen

Penggelembungan Suara PSI 2 Kali Dibahas di Rekapitulasi Nasional KPU, Ditemukan Lonjakan 38 Persen

Nasional
Eks Wali Kota Banjar Cicil Bayar Uang Pengganti Rp 958 Juta dari Rp 10,2 M

Eks Wali Kota Banjar Cicil Bayar Uang Pengganti Rp 958 Juta dari Rp 10,2 M

Nasional
RI Tak Jawab Pertanyaan Soal Netralitas Jokowi di Sidang PBB, Kemenlu: Tidak Sempat

RI Tak Jawab Pertanyaan Soal Netralitas Jokowi di Sidang PBB, Kemenlu: Tidak Sempat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com