Dengan begitu, ada 56 pegawai yang akhirnya tak bisa berstatus ASN dan harus diberhentikan dari KPK.
Novel menjadi salah satu dari 56 pegawai yang diberhentikan dengan hormat oleh KPK pada 30 September.
Alasan terima jadi ASN Polri
Setelah pemecatan pegawai KPK yang tak lolos TWK itu, Kepala Kepolisian RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengeluarkan kebijakan untuk merekrut para mantan pegawai KPK menjadi ASN di Polri.
Novel dan sejumlah mantan pegawai KPK lainnya pun menerima tawaran itu.
Baca juga: Alih Status Eks Pegawai KPK: 44 Siap Jadi ASN Polri, 8 Menolak, 4 dalam Konfirmasi
Novel berpandangan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memiliki kesungguhan dalam pemberantasan korupsi.
Hal itu yang menjadi salah satu alasan Novel menerima tawaran menjadi ASN di Polri.
"Saya melihat atau kami ya, paling tidak melihat penjelasan dari Pak Kapolri yang tampak bahwa ada seperti kesungguhan untuk memberantas korupsit, terutama bidang pencegahan," kata Novel, saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Senin (6/12/2021).
Alasan lainnya yakni terkait upaya pemberantasan korupsi saat ini. Menurut Novel, upaya pemberantasan korupsi saat ini justru menurun, terutama upaya yang seharusnya dilakukan oleh KPK.
"Di mana upaya memberantas korupsi yang dilakukan oleh KPK semakin turun," ujar dia.
Selain itu, Novel mengkritik kinerja pimpinan KPK yang dinilai tak serius. Novel mengatakan, kinerja pimpinan KPK dalam memberantas korupsi tidak terlihat sungguh-sungguh.
Oleh karena itu, ketika mendapat tawaran dari Kapolri untuk bergabung, Novel dan sejumlah eks pegawai KPK lainnya tak menolaknya.
"(Kapolri) meminta kami untuk kesediaannya untuk ikut melakukan tugas-tugas dalam rangka berbakti untuk kepentingan bangsa dan negara, tentu pilihan itu menjadi sulit buat kami untuk menolak," kata Novel.
"Jadi saya kira, kemudian kami memilih untuk sebagian besar dari kami, saya katakan bukan semuanya ya, sebagian besar dari kami memilih untuk menerima," ucap dia.
Nantinya, Novel dan mantan pegawai KPK lainnya akan fokus pada pencegahan korupsi setelah menjadi ASN Polri.
Menurut mantan Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo, mereka diminta mengawasi dana Covid-19, proyek strategis nasional, dan berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional. Selamat bekerja Novel dan kawan-kawan!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.