Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga ke Jokowi soal Detik-detik Erupsi Semeru...

Kompas.com - 07/12/2021, 21:22 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengunjungi lokasi yang terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021).

Saat meninjau posko pengungsian di Lapangan Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Jokowi mendengarkan cerita dari sejumlah warga bercerita mengenai detik-detik terjadinya erupsi.

“Enggak sampai satu menit itu, Pak, langsung gelap. Sebelumnya ada pemberitahuan memang, 25 getarannya katanya dari pusat pemantauan,” kata seorang warga kepada Presiden, dilansir dari siaran pers di laman Sekretariat Kabinet, Selasa.

Baca juga: UPDATE Erupsi Semeru: 34 Orang Meninggal Dunia, 22 Orang Hilang

Selanjutnya, seorang pengungsi dari Dusun Kamar Kajang yang tak diketahui namanya bercerita, sebelum erupsi terjadi warga telah mendapat peringatan dari pos pemantauan melalui telepon genggam.

Namun, mereka tak menyangka erupsi yang terjadi pada Sabtu, 4 Desember 2021 kemarin ternyata lebih besar dari yang diperkirakan.

“Ada pemberitahuan, di HP sudah ada. Cuma dikira kecil, Pak, dikira banjir kecil. 25 getarannya kecil biasanya. Nanti ada susulan yang lebih besar biasanya. Kalau pos pantau selalu siaga,” ungkapnya.

“Paniknya itu cuma panik abu, abunya itu loh, Pak, kan gelap. Posisi jam 3 sore itu kejadian abu vulkanik. Hujan abu dulu, gelap, disusul lahar dingin,” timpal seorang warga lainnya.

Baca juga: Jokowi Ingin Seluruh Kekuatan Dikerahkan untuk Pencarian dan Evakuasi Korban Erupsi Semeru

Seusai kejadian, warga mengaku sempat mengecek rumah masing-masing melalui jalur yang bisa dilewati.

Seorang warga bercerita bagaimana erupsi Gunung Semeru telah menewaskan banyak ternak peliharaannya.

Sementara, warga lainnya menyampaikan bahwa ia masih mencari beberapa anggota keluarganya yang masih hilang.

Kepada Presiden, para warga meminta agar infrastruktur yang hancur bisa segera diperbaiki.

Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy (kiri) dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (dua kiri) meninjau Jembatan Gladak Perak di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang terputus, Selasa (7/12/2021). Jembatan yang menjadi akses utama Lumajang dan Malang itu putus akibat aliran awan panas Gunung Semeru yang mengalami erupsi pada Sabtu (4/12/2021) lalu.SETPRES/AGUS SUPARTO Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy (kiri) dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (dua kiri) meninjau Jembatan Gladak Perak di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang terputus, Selasa (7/12/2021). Jembatan yang menjadi akses utama Lumajang dan Malang itu putus akibat aliran awan panas Gunung Semeru yang mengalami erupsi pada Sabtu (4/12/2021) lalu.

Jokowi pun memastikan akan segera membangun dan memperbaiki rumah-rumah warga terdampak, termasuk fasilitas publik lainnya seperti jembatan.

Nggih (iya), rumahnya, jembatannya cepat kita mulai (diperbaiki),” kata Jokowi.

“Ini Menteri PU (Pekerjaan Umum) sudah saya ajak. Ini baru mengecek semua, nanti segera dikerjakan,” lanjutnya.

Baca juga: Tinjau Lokasi Terdampak Erupsi Semeru, Jokowi Sampaikan Dukacita Mendalam

Mendengar hal itu, warga pun menyampaikan terima kasih.

Adapun Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang memicu terjadinya guguran awan panas, pada Sabtu (4/12/2021).

Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Selasa (7/12/2021), tercatat 34 orang meninggal dunia akibat erupsi Semeru dan 22 orang hilang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com