Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Hadapi Omicron, Semua Negara Diimbau Gencarkan 3 Langkah Antisipatif

Kompas.com - 07/12/2021, 17:52 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, seluruh negara diimbau terus melakukan tiga langkah antisipatif sembari menunggu penelitian lebih lanjut terhadap varian baru Covid-19, yaitu Omicron.

Pasalnya, dari data yang ada, belum dapat disimpulkan apakah varian Omicron lebih menular atau lebih parah dari varian sebelumnya, Delta.

“Tiga langkah antisipasi tersebut adalah pengetatan protokol kesehatan (prokes), peningkatan testing dan tracing, dan percepatan vaksinasi,” ujar Retno seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (7/12/2021).

Untuk prokes yang dimaksud berupa 6M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

Baca juga: Dinas Kesehatan Sulawesi Utara Sebut Warga Mulai Abai Prokes

Pernyataan tersebut Retno sampaikan saat memimpin pertemuan virtual COVAX Advance Market Commitment Engagement Group (AMC EG) Ketujuh, Selasa (7/12/2021).

Dalam kesempatan itu, ia turut mendorong percepatan vaksinasi Covid-19 global agar dapat memenuhi target vaksinasi yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia atau WHO pada akhir 2021.

Terlebih, kata Retno, saat ini waktu yang tersisa untuk pemenuhan target vaksinasi hingga akhir 2021 kurang dari empat minggu. Ditambah lagi dengan ancaman varian baru, Omricon.

"Hal ini mengingatkan kami tentang bahayanya menunda kesetaraan vaksin dan pentingnya peningkatan upaya untuk mewujudkan kesetaraan vaksin bagi semua," imbuhnya.

Baca juga: Corona Varian Omicron Menyebar, Ketimpangan Vaksin di Afrika Jadi Sorotan

WHO sendiri menargetkan setiap negara untuk melaksanakan vaksinasi Covod-19 sebanyak 40 persen pada akhir 2021.

Namun, hingga saat ini, masih banyak negara berkembang yang belum mendapatkan vaksin sehingga target tersebut pun belum dapat tercapai.

Pada pertemuan tersebut juga dibahas tentang perkembangan Omicron yang telah terdeteksi di 45 negara.

Meskipun sebagian besar kasus berasal dari mereka yang kembali dari perjalanan, tetapi terdapat beberapa negara yang mengalami transmisi lokal. Hal ini pun berpotensi membentuk klaster Omicron lokal.

Baca juga: Sebelum Batalkan PPKM Level 3, Pemerintah Sudah Pertimbangkan Penyebaran Omicron

"Meski demikian, hingga saat ini WHO belum menerima laporan tentang adanya kasus kematian akibat varian Omicron," kata Retno.

Pada kesempatan yang sama, Sekretariat COVAX menyampaikan bahwa pihaknya telah menghimpun dana sebesar 10,9 miliar dollar AS.

Dana COVAX tersebut diketahui telah melebih target semula, yakni 9,3 miliar dollar AS.

Terkait vaksinasi Covid-19, dari total target 950 juta dosis vaksin untuk 2021, COVAX telah mendistribusikan sebanyak 611 juta dosis ke 144 negara.

Baca juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama di Kota Bekasi Capai 75,55 Persen

Adapun Indonesia telah menerima 45.224.550 dosis vaksin hingga Senin (6/12/2021) dari COVAX Facility.

 

Tulisan ini telah tayang sebelumnya dengan judul "Penuhi Target Akhir Tahun WHO, Menlu Dorong Percepatan Vaksinasi Covid-19".

Penulis: Deti Mega Purnamasari | Editor: Diamanty Meiliana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com