JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, lebih dari 900 personel gabungan diterjunkan dalam operasi penanganan darurat pasca erupsi Gunung Semeru. Personel gabungan tersebut berada di bawah kendali pos komando (posko).
Data yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi BNPB pada Selasa (6/12/2021) melaporkan, jumlah personel gabungan mencapai 985 orang.
Para personel melakukan berbagai upaya penanganan darurat yang saat ini fokus pada pencarian dan evakuasi serta pelayanan dasar warga terdampak.
Baca juga: Panglima TNI Tambah Alat Berat untuk Bantu BNPB Tangani Dampak Erupsi Semeru
Sementara itu, Kepala Subdirektorat Analisa Data Dan Pengembangan Sistem Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) Nazib Faizal mengatakan, pihaknya menerjunkan personel untuk membantu beberapa langkah penanganan darurat pasca erupsi.
Beberapa penanganan tersebut di antaranya yaitu pembersihan jaringan jalan untuk memulihkan konektivitas baik jalan nasional, provinsi maupun kabupaten, pencarian jalur alternatif untuk menghubungkan Lumajang-Turen-Malang yang putus akibat robohnya jembatan Besuk Kobokan.
“Percepatan evakuasi korban dan pembersihan Kawasan,” kata Nazib dalam keterangan tertulis BNPB, Selasa (7/12/2021).
BNPB meminta, para personel yang bergerak di lapangan untuk selalu berkoordinasi dengan Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru.
Baca juga: Jembatan Lumajang-Malang Putus akibat Erupsi Semeru, PUPR: Pasti Akan Rebuilding
Posko yang berjarak 23 km dari Gunung Semeru tersebut berada di Kantor Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang. Sedangkan pos logistik yang mendukung operasi penanganan darurat terletak di rumah dinas Bupati Lumajang.
Lebih lanjut, BNPB mengimbau semua dukungan sumber daya, baik personel, peralatan atau pun bantuan logistik dikoordinasikan melalui posko yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.