Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Penyuntikan Vaksin Covid-19 Booster Mulai Disiapkan

Kompas.com - 06/12/2021, 15:16 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Presiden Joko Widodo meminta vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster yang akan dilaksanakan pada Januari 2022 mendatang mulai dipersiapkan.

"Bapak presiden meminta agar kegiatan booster vaksinasi sudah dipersiapkan untuk di bulan Januari," kata Airlangga dalam konferensi pers terkait Evaluasi PPKM secara virtual, Senin (6/12/2021).

Airlangga mengatakan, beberapa uji klinis di berbagai negara sudah memberikan rekomendasi terkait pemberian vaksinasi dosis ketiga agar efektif melawan varian baru virus Corona.

Baca juga: BPOM: Vaksin Merah Putih Bakal Diuji Klinis sebagai Booster

Oleh karena itu, pihaknya bersama kementerian terkait segera melakukan finalisasi terkait regulasi pelaksanaan vaksin booster baik berbasis penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan dan non-PBI BPJS Kesehatan.

"Ini akan diatur dalam Permenkes dalam waktu yang tidak terlalu lama," ujar Airlangga. 

Baca juga: BUMN Belum Dapat Penugasan soal Pengadaan Vaksin Booster pada 2022

Lebih lanjut, Airlangga mengatakan, selain vaksin booster, Presiden Jokowi juga meminta vaksinasi Covid-19 untuk anak 6-11 tahun segera dilaksanakan.

"Karena banyak yang terdampak adalah anak-anak, maka vaksinasi anak-anak perlu untuk terus didorong," ucap dia. 

Sebelumnya diberitakan, pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, pemerintah akan memberikan vaksinasi dosis ketiga atau booster vaksin secara gratis kepada kelompok lansia dan masyarakat penerima bantuan iuran (PBI) dalam BPJS Kesehatan.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pelaksanaan vaksin booster tersebut sudah dicantumkan dalam rencana anggaran Kemenkes 2022.

"Saat ini sudah kita rencanakan di anggaran 2022 adalah pemberian vaksin tambahan (booster) untuk lansia dan PBI BPJS, nanti akan ditanggung oleh program mekanisme pemerintah," kata Nadia dalam diskusi secara virtual, Selasa (23/11/2021).

Baca juga: Luhut: Pemberian Booster Vaksin Covid-19 Mulai Januari 2022

Namun, Nadia mengatakan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru merekomendasikan pemberian vaksin booster untuk tiga kelompok rentan, yaitu lansia, tenaga kesehatan, dan dewasa usia 18 tahun ke atas dengan penyakit imunitas.

"Walaupun kita (pemerintah) sudah mengalokasikan anggaran untuk PBI BPJS, yang artinya yang berada di luar kategori rentan tersebut, tetapi kita akan melihat lagi nanti bagaimana rekomendasi dunia," ujar dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com