Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Saat Lockdown di mana-mana, Kita Hati-hati Kendalikan Pandemi dan Ekonomi

Kompas.com - 06/12/2021, 11:25 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo ingin pandemi Covid-19 dimanfaatkan Indonesia sebagai peluang untuk maju.

Oleh karenanya, beberapa waktu lalu pemerintah tak menerapkan lockdown seperti banyak negara di dunia dan memutuskan untuk mengendalikan pandemi serta krisis ekonomi secara hati-hati.

"Tatkala dunia lockdown di mana-mana, kita dengan teliti mengendalikan pandemi dan ekonomi harus digerakkan secara hati-hati," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni GMNI, Senin (6/12/2021).

Jokowi pun mengklaim upaya pemerintah dalam menangani pandemi mulai menunjukkan hasil. Indonesia menjadi satu dari lima negara dunia yang sukses mengendalikan pandemi pada level 1.

Baca juga: Covid-19 di Perancis Memburuk, Lebih dari 50.000 Kasus Sehari

Hal ini, kata dia, menunjukkan kemampuan bangsa dalam menghadapi tantangan melalui gotong-royong, serta memanfaatkan tantangan tersebut sebagai peluang.

"Ini ada peluang, tatkala dunia berhenti sejenak, kita harus tetap maju bergerak," ucapnya.

Jokowi ingin Indonesia menemukan cara-cara baru untuk mendahului negara lain.

Untuk mencapai hal itu, kata dia, tidak mungkin Indonesia menggunakan tangga yang sama seperti yang dipakai negara-negara maju dahulu. Guna mendahului kereta lainnya, tidak mungkin RI menggunakan rel yang sama.

Jokowi ingin seluruh elemen bangsa mencari "rel-rel" dan "tangga-tangga" baru. Jika hal itu tak dilakukan, ia pesmistis Indonesia bisa mendahului negara lain.

"Oleh karena itu kita tidak cukup hanya naik tangga, kita harus melompat. Kalau tidak melompat ya jangan berharap kita bisa mendahului negara-negara lain yang sudah lebih maju dari kita," kata Jokowi.

Presiden mengatakan, revolusi industri jilid ke-4 telah mendisrupsi seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat. Bersamaan dengan itu pandemi virus corona memaksa dunia untuk terus mengembangkan cara dan normalitas baru.

Oleh karenanya, ia ingin seluruh pihak memperkuat inovasi, penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi untuk mencapai lompatan kemajuan.

"Kita harus melakukan lompatan kemajuan. Kita harus berwatak trendsetter, bukan watak follower," kata Kepala Negara.

Adapun Jokowi telah berulang kali menyampaikan bahwa pemerintah tak akan menerapkan lockdown untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Baca juga: PPKM Luar Jawa-Bali Berakhir Hari Ini, Berikut Situasi Covid-19 Terbaru

Menurut Jokowi, lockdown atau karantina wilayah secara penuh tak menjamin persoalan pandemi Covid-19 selesai.

Oleh karena itu, pemerintah memilih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat saat menghadapi lonjakan Covid-19 pada Juli lalu.

"Kalau lockdown kita bisa bayangkan, dan itu belum juga bisa menjamin dengan lockdown itu permasalahan menjadi selesai," kata Jokowi, Jumat (30/7/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com