JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo ingin pandemi Covid-19 dimanfaatkan Indonesia sebagai peluang untuk maju.
Oleh karenanya, beberapa waktu lalu pemerintah tak menerapkan lockdown seperti banyak negara di dunia dan memutuskan untuk mengendalikan pandemi serta krisis ekonomi secara hati-hati.
"Tatkala dunia lockdown di mana-mana, kita dengan teliti mengendalikan pandemi dan ekonomi harus digerakkan secara hati-hati," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam Pembukaan Kongres IV Persatuan Alumni GMNI, Senin (6/12/2021).
Jokowi pun mengklaim upaya pemerintah dalam menangani pandemi mulai menunjukkan hasil. Indonesia menjadi satu dari lima negara dunia yang sukses mengendalikan pandemi pada level 1.
Baca juga: Covid-19 di Perancis Memburuk, Lebih dari 50.000 Kasus Sehari
Hal ini, kata dia, menunjukkan kemampuan bangsa dalam menghadapi tantangan melalui gotong-royong, serta memanfaatkan tantangan tersebut sebagai peluang.
"Ini ada peluang, tatkala dunia berhenti sejenak, kita harus tetap maju bergerak," ucapnya.
Jokowi ingin Indonesia menemukan cara-cara baru untuk mendahului negara lain.
Untuk mencapai hal itu, kata dia, tidak mungkin Indonesia menggunakan tangga yang sama seperti yang dipakai negara-negara maju dahulu. Guna mendahului kereta lainnya, tidak mungkin RI menggunakan rel yang sama.
Jokowi ingin seluruh elemen bangsa mencari "rel-rel" dan "tangga-tangga" baru. Jika hal itu tak dilakukan, ia pesmistis Indonesia bisa mendahului negara lain.
"Oleh karena itu kita tidak cukup hanya naik tangga, kita harus melompat. Kalau tidak melompat ya jangan berharap kita bisa mendahului negara-negara lain yang sudah lebih maju dari kita," kata Jokowi.
Presiden mengatakan, revolusi industri jilid ke-4 telah mendisrupsi seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat. Bersamaan dengan itu pandemi virus corona memaksa dunia untuk terus mengembangkan cara dan normalitas baru.
Oleh karenanya, ia ingin seluruh pihak memperkuat inovasi, penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi untuk mencapai lompatan kemajuan.
"Kita harus melakukan lompatan kemajuan. Kita harus berwatak trendsetter, bukan watak follower," kata Kepala Negara.
Adapun Jokowi telah berulang kali menyampaikan bahwa pemerintah tak akan menerapkan lockdown untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Baca juga: PPKM Luar Jawa-Bali Berakhir Hari Ini, Berikut Situasi Covid-19 Terbaru
Menurut Jokowi, lockdown atau karantina wilayah secara penuh tak menjamin persoalan pandemi Covid-19 selesai.
Oleh karena itu, pemerintah memilih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat saat menghadapi lonjakan Covid-19 pada Juli lalu.
"Kalau lockdown kita bisa bayangkan, dan itu belum juga bisa menjamin dengan lockdown itu permasalahan menjadi selesai," kata Jokowi, Jumat (30/7/2021).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.