Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badan Geologi Masih Cari Data untuk Ketahui Penyebab Pasti Erupsi Gunung Semeru

Kompas.com - 05/12/2021, 19:11 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) Eko Budi Lelono mengatakan, pihaknya masih memonitor dan mencari data penyebab pasti erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.

"Kami masih melihat, memantau, memonitor, dan mencari data-data untuk memastikan kejadian (erupsi) kemarin itu kira-kira penyebabnya yang pasti apa," kata Eko dalam konferensi pers pasca-erupsi Gunung Semeru secara daring, Minggu (5/12/2021).

Eko menyampaikan, berdasarkan catatan rekaman seismik milik Badan Geologi, aktivitas Gunung Semeru terpantau normal.

Baca juga: BNPB Beri Uang Sewa Hunian Selama 6 Bulan ke Warga yang Rumahnya Rusak akibat Erupsi Semeru

Oleh karena itu, pihaknya masih mengumpulkan data-data untuk mengetahui penyebab erupsi Semeru, termasuk kemungkinan adanya faktor eksternal berupa curah hujan.

"Apakah ada faktor eksternal berupa curah hujan tinggi sehingga menyebabkan ketidakstabilan kubah lava dan terjadilah luncuran awan panas guguran yang cukup jauh. Kami terus memonitor aktivitas Gunung Semeru," kata dia.

Lebih lanjut Eko mengatakan, pasca-letusan yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021) sore, pihaknya juga masih merekam terjadinya beberapa erupsi berupa awan panas guguran.

Awan panas guguran, kata dia, merupakan ciri khas dari erupsi Semeru.

Baca juga: Jokowi Instruksikan Percepatan Bantuan dan Perbaikan Terkait Erupsi Semeru

Setidaknya ada tiga awan panas guguran yang terjadi pada Minggu (5/12/2021), yakni terjadi pada dini hari pukul 00.30, setelah subuh pukul 05.00, dan pada pukul 10.00.

"Dua pertama memang tidak terlihat seberapa jauh gugurannya karena visualisasi tertutup kabut. Kemudian yang jam 10.00 masih bisa terpantau, lebih kurang 2 kilometer luncurannya dari puncak. Mungkin sedikit menurun jarak luncurnya dengan yang Sabtu kemarin yang lebih besar," kata dia.

Pihaknya pun mendapatkan informasi tentang jarak luncur yang mencapai 10-11 kilometer.

Baca juga: Jokowi Minta Tindakan Tanggap Darurat Selamatkan Korban Erupsi Semeru

Namun, hal ini masih terus diselidiki karena untuk mencapai lokasi tidak mudah.

"Meskipun demikian ada penurunan, tapi kami pantau terus. Ini kan kami 24 jam sehari untuk aktivitas Gunung Semeru ini. Mudah-mudahan, erupsi-erupsi lain tidak terlalu besar meskipun nanti akan terjadi lagi," kata dia.

Lebih lanjut, Eko meminta semua pihak mewaspadai curah hujan. Pihaknya berharap curah hujan tidak ekstrem agar tidak memicu hal-hal lain yang terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com