Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erupsi Gunung Semeru, Kemenhub Sebut Penerbangan Masih Beroperasi Normal

Kompas.com - 05/12/2021, 09:11 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan bahwa hingga kini situasi perjalanan udara masih berjalan normal setelah Gunung Semeru meluncurkan awan panas pada Sabtu (4/12/2021) sore.

Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati untuk merespons situasi terkini pasca erupsi gunung berketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu.

"Hingga saat ini operasional bandara dan penerbangan pada umumnya tidak mengalami gangguan dan masih berjalan seperti biasa," kata Adita dikutip dari tayangan Kompas TV, Minggu (5/12/2021).

Lebih lanjut, Kemenhub juga memastikan akan terus memantau perkembangan dari kondisi Gunung Semeru.

Baca juga: Update Erupsi Gunung Semeru Pagi Ini dan Dampak Letusannya

Hal tersebut dilakukan untuk menentukan upaya atau langkah yang harus diambil pada bandara dan penerbangan selanjutnya.

"Kami akan terus memonitor perkembangan dari kondisi Gunung Semeru ini untuk dapat kami sesuaikan dengan jalannya operasional bandara maupun penerbangan pada umumnya," jelas Adita.

Sementara itu, Adita mengatakan bahwa AirNav Indonesia selaku penyedia layanan navigasi penerbangan Indonesia telah menerbitkan ASHTAM atau notifikasi kepada seluruh pemangku kepentingan penerbangan.

Dalam surat notifikasi itu diberitahukan agar seluruh pemangku kepentingan penerbangan mewaspadai dampak abu dari letusan Gunung Semeru pada Sabtu sore.

Baca juga: Cerita Sinten Saat Gunung Semeru Melutus: Saat Erupsi seperti Kiamat


"Pihak AirNav Indonesia sebagai penyedia layanan navigasi penerbangan indonesia telah menerbitkan ASHTAM atau notifikasi kepada seluruh pemangku kepentingan penerbangan, agar waspada terhadap dampak abu dari letusan Gunung Semeru ini," ungkap dia.

Diketahui, Gunung Semeru mengalami erupsi pada Sabtu pukul 15.00 WIB. Gunung ini terletak di dua kabupaten, yakni Malang dan Lumajang.

Gunung itu mengeluarkan lava pijar, suara gemuruh serta asap pekat berwarna abu-abu.

Dampak erupsi Semeru kali ini tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tapi juga kerusakan materi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com