JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar mengatakan, saat ini ada dua orang hilang dan delapan orang lain masih terjebak di lokasi yang terdampak lahar panas akibat erupsi Gunung Semeru.
Mereka terakhir diketahui berada di lokasi tambang yang berada di Desa Sumberwuluh saat erupsi terjadi.
Menurut Indah, pada Sabtu sore para penambang itu sempat mengirimkan video melalui pesan WhatsApp.
Baca juga: Jembatan Gladagperak Putus akibat Erupsi Semeru, Lumajang Harapkan Bantuan Pemkab Malang
"Mereka minta tolong untuk bisa dibantu tapi petugas dan rekan-rekan relawan belum bisa melakukan evakuasi karena lahar panas sudah sampai sana. Kami masih menunggu surut dan berharap mereka bisa diselamatkan," ujar Indah saat konferensi pers secara virtual bersama BNPB, Sabtu (4/12/2021) malam.
"Kemudian ada dua orang di area tambang yang masih hilang. Sampai sekarang belum bisa ditemukan," tambahnya.
Indah pun menuturkan, ada satu orang warga meninggal dunia di Desa Curah Kobokan yang juga tak jauh dari lokasi erupsi.
Kemudian hampir semua rumah di Curah Kobokan hancur.
Indah menuturkan, ada 300 keluarga di Desa Curah Kobokan dan sebagian besar sudah mengungsi.
Baca juga: Kementerian ESDM Sebut Gunung Semeru Kini Level Waspada
Hanya saja, masih ada 10 orang yang tertinggal karena berada di lokasi yang cukup sulit untuk melakukan evakuasi.
"Evakuasi lamban karena mobil tidak bisa masuk ke lokasi disebabkan lumpur sudah setinggi hampir selutut kaki. Kami juga dibantu komunitas jeep. Sehingga sampai saat ini masih proses evakuasi," jelas Indah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.