JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedy Kurnia Syah mengatakan, elektabilitas Partai Amanat Nasional (PAN) meningkat usai bergabung ke dalam koalisi pemerintah.
Hal itu berdasarkan survei yang digelar IPO pada periode 29 November hingga 2 Desember 2021.
"Pasca bergabungnya PAN ke koalisi pemerintah, elektabilitasnya terpantau meningkat mengungguli PKS dan NasDem," ujar Dedy dalam diskusi bertajuk "Pemulihan Ekonomi Masa Pandemi dan Dampak Konstelasi Politik 2024" yang digelar secara daring, Sabtu (4/12/2021).
Dedy mengungkapkan, berdasarkan hasil survei PAN berhasil memperoleh angka keterpilihan sebesar 5 persen.
Sementara itu keterpilihan PKS 4,2 persen dan Nasdem 4,1 persen.
Dedy menjelaskan, posisi ini konsisten dengan perolehan hasil survei pada periode Agustus 2021 yang lau, di mana partai yang dipimpin Zulkifli Hasan itu berhasil berada di posisi 7 dengan 5,8 persen dan PKS 4,9 persen.
Baca juga: Survei IPO: Tingkat Kepuasan Kinerja Pemerintah di Bidang Politik dan Hukum Hanya 39 Persen
Sementara itu, Nasdem sebelumnya masih lebih unggul dari PAN yakni sebesar 7,8 persen.
“Memang terlihat menarik mengamati fluktuasi PKS dan Nasdem, mengingat mereka tergeser posisi yang sebelumnya cukup baik dan kini menurun. PAN sendiri sejak bergabung koalisi pemerintah terlihat signifikan merangkak naik," jelas Dedy.
Menurutnya, posisi PAN dalam persepsi publik terkait keterpilihan jika Pemilu dilaksanakan hari ini tidak lagi mengagetkan.
Pasalnya temuan pergerakan elektabilitas PAN mulai terlihat sejak survei periode sebelumnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.