JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedy Kurnia Syah mengatakan, kinerja pemerintah pada bidang hukum dan politik hanya mampu mencatat tingkat kepuasan 39 persen.
Hal ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan IPO pada periode 29 November hingga 2 Desember 2021.
"Secara detail, kinerja pemerintah pada bidang hukum dan politik yang merupakan bidang paling signifikan berkontribusi pada penurunan angka persepsi publik, yakni hanya memuaskan di angka 39 persen," ujar Dedy dalam diskusi bertajuk "Pemulihan Ekonomi Masa Pandemi dan Dampak Konstelasi Politik 2024" yang digelar secara daring, Sabtu (4/12/2021).
Sementara tingkat kepuasan masyarakat di dua bidang lainnya cukup baik.
Bahkan di bidang ekonomi melampaui persepsi pada kepuasan terhadap kinerja presiden yakni sebesar 53 persen, dan bidang sosial sebesar 48 persen.
“Kontribusi terbesar penurunan persepsi publik dari kinerja bidang politik dan hukum, juga terkait kinerja Kementerian Kesehatan yang hanya mampu memuaskan di angka 36 persen," lanjut Dedy.
Baca juga: Survei IPO: Tingkat Kepercayaan Masyarakat Terhadap Kinerja Jokowi Terus Merosot
"Tentu ini disayangkan, bagaimanapun kerja Kemenkes paling disorot sepanjang pandemi," katanya.
Dalam kesempatan yang sama Dedy pun mengungkapkan, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo semakin menurun
Hasil survei IPO menunjukkan kepuasan itu hanya mencapai angka 51 persen. Sementara, dalam survei sebelumnya pada Agustus 2021, masih di angka 52 persen.
Survei juga mencatat angka ketidakpuasan pada kinerja presiden sebesar 47 persen. Sebanyak 2 persen sisanya ragu-ragu memberikan penilaian.
Apabila dibandingkan dengan periode survei Agustus 2021 lalu, angka ketidakpuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi hanya mencapai 41 persen dengan 7 persen penilaian ragu-ragu.
"Sehingga terjadi peningkatan angka ketidakpuasan sebesar 4 persen hanya dalam kurun waktu 3 bulan," ungkap Dedy.
“Persepsi kepuasan publik terhadap kinerja Presiden dalam penanganan pandemi masih belum dominan, cenderung kian menurun jika dibandingkan dengan survei periode Agustus 2021," lanjutnya.
Bahkan, kata Dedy, tingkat kepuasan publik pada kinerja presiden saat ini berada di bawah persentase jumlah pemilih Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Pemilu 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.