Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ishaq Zubaedi Raqib
Mantan Wartawan

Ketua LTN--Infokom dan Publikasi PBNU

Kiai Ali: Mendung Situbondo di Muktamar Lampung

Kompas.com - 04/12/2021, 09:09 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tapi, itu tidak menutup pintu. Ia mengikhtiarkan jalan dan wasilah untuk menyatukan warga dan kader NU yang berserak.

Ia berjuang untuk mengembalikan anak-anak NU yang terlanjur jauh pergi sehingga lupa jalan pulang ke garis perjuangan para ulama; Khittah 1926.

Cahaya mulai tampak menjelang muktamar ke-27 di Situbondo.

Kembali ke Khittah 1926 adalah hasil muktamar ke-27 Situbondo paling monomental produk Kiai Ali.

Untuk meneguhkan Khittah 1926 dalam praksis, perhelatan Situbondo memilih Gus Dur sebagai penerjemah dalam dimensi kemasyarakatan, kenegaraan dan kebangsaan.

Kisah sukses Gus Dur menghela warga, kader dan anak-anak NU kembali ke khittah tak lepas dari peran KH Achmad Siddiq selaku Rais Aam penerus KH Ali Maksum.

Deja Vu dan Deja Vecu di Lampung!

Déjà vu, dari bahasa Prancis, secara harfiah "pernah dilihat", adalah fenomena merasakan sensasi kuat bahwa suatu peristiwa atau pengalaman yang saat ini sedang dialami sudah pernah dialami di masa lalu.

Déjà vu adalah suatu perasaan telah mengetahui dan déjà vécu adalah sebuah perasaan mengingat kembali.

Persis, peristiwa menjelang hingga muktamar NU ke-27 di Situbondo dan ke-34 di Lampung.

Saat ini, PBNU terbelah. Tak ada yang membantah. Pihak Syuriyah dan Tanfidziyah.

Lebih spesifik lagi antara Rais Aam dan Katib Aam di satu pihak vis a vis Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal di pihak lain.

Tak ada yang memastikan muasal perbedaan sudut pandang antardua pihak. Tahu-tahu sudah terbentuk dua arus; penganjur muktamar dimajukan dan penuntut muktamar dimundurkan. Klimaks!

Aselinya, masa khidmah PBNU pimpinan KH Said Aqil Siradj berakhir dengan muktamar tahun 2020 di Lampung.

Tapi, pandemi Covid-19 memaksa semua agenda nasional dijadwal ulang. Termasuk muktamar NU.

Lewat Konbes dan Munas Alim Ulama, muktamar disepakati 23-25 Desember 2021.

Meski periode PBNU KH Said Aqil otomatis bertambah, tapi tuan rumah, Lampung, sudah bersiap sejak ditetapkan pada tahun 2020.

Mendadak Pemerintah menaikkan status penangan Covid-19 ke PPKM Level 3. Status ini berlaku secara nasional pada hari-hari Nataru--Natal dan Tahun Baru.

Dari 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. Jelas sekali itu menabrak tanggal-tanggal muktamar Lampung, 23 hingga 25 Desember 2021.

Menjawab pemerintah, Sekjen PBNU Helmy Faishal merilis muktamar ditunda ke akhir Januari 2022. Tanggal tak pasti.

Yang jelas pasti adalah permintaan Rais Aam KH Miftachul Akhyar. 17-19 Desember 2021.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com