Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya Sahetapy: Teman Tuli Punya Cara Komunikasi yang Beragam

Kompas.com - 03/12/2021, 20:09 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pegiat disabilitas Panji Surya Putra Sahetapy angkat bicara soal sikap Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma yang meminta penyandang disabilitas tuli berbicara, saat acara Hari Disabilitas Internasional (HDI), Rabu (1/12/2021).

Surya menyampaikan, teman-teman tuli memiliki cara komunikasi tersendiri dan setiap penyandang disabilitas memiliki kondisi yang beragam.

“Teman tuli sendiri punya komunikasi yang beragam, ada yang menggunakan akses bahasa isyarat, ada yang menggunakan baca bibir, ada juga yang menggunakan alat bantu dengar,” kata Surya, dalam konferensi pers Koalisi Organisasi Penyandang Disabilitas Anti-audism, Jumat (3/12/2021).

Baca juga: Risma Minta Anak Tuli Bicara, Orangtua: Sangat Menyakiti Hati Saya

Menurut dia, jika ada orang yang hendak berkomunikasi dengan penyandang disabilitas tuli, sebaiknya orang itu menanyakan cara komunikasi yang nyaman digunakan.

Sehingga, tidak ada pihak yang merasa dipaksa dalam hal berkomunikasi.

“Jadi kita tidak bsa memaksa dan kita tidak bisa memutuskan cara berkomunikasi orang tersebut dengan cara seperti apa. Kita memberikan pilihan atas kenyamanan dari orang tersebut,” ucapnya.

Sebab, setiap teman tuli memiliki cara komunikasi yang berbeda. Ada yang nyaman dengan bahasa isyarat, lewat tulisan, hingga menggunakan juru bahasa isyarat.

Ia pun berharap semakin banyak masyarakat Indonesia bisa memahami dan memiliki pemahaman tentang penyandang disabilitas tuli.

Lebih lanjut, Surya mengatakan, tidak semua teman tuli memiliki kondisi yang sama dengan Staf Khusus Kepresidenan RI, Angkie Yudistia.

“Contohnya Ibu Risma mungkin terinsipirasi dari Angkie yang kebetulan dia lahir sebagai orang dengar dan mengalami penurunan pendengaran sehingga jadi hard of hearing (tuli),” kata Surya.

“Jadi beliau harus memahami dulu, oh rupanya Angkie ini bukan seorang yang tuli dari lahir, tapi dia mengalami penurunan pendengaran. Jadi kondisinya dia beda dengan yang tuli dari lahir,” imbuhnya.

Baca juga: Koalisi Penyandang Disabilitas Anti-audism Desak Mensos Risma Minta Maaf

Adapun dalam acara HDI 2021 yang digelar Rabu (1/12/2021), Risma sempat mengajak para penyandang disabiltas tuli berbicara.

Hal ini kemudian menuai kritik dari salah satu peserta yang juga penyandang disabilitas di acara tersebut.

Secara terpisah, Risma mengatakan, tidak memiliki intensi untuk memaksa para penyandang disabilitas tuli berbicara.

Mantan Wali Kota Surabaya ini berharap para penyandang disabilitas tuli dapat mengoptimalkan dan melatih diri untuk bicara minta tolong apabila berada dalam situasi yang berbahaya.

“Untuk apa saya memaksa karena enggak ada gunanya buat saya. Tapi bahwa saya ingin di saat mereka di kondisi terpepet tadi, minimal dia bisa minta tolong atau dia bisa berjuang untuk itu, untuk mengamankan dirinya, karena kasihan sekali,” kata Risma di Kemensos, Jakarta, Kamis (2/12/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com