Secara terpisah, pemerhati penyandang disabilitas Slamet Thohari menilai seharusnya Mensos Risma tidak meminta penyandang tunarungu untuk berbicara.
Baca juga: Mensos Risma: Saya Ingin Optimalkan Kemampuan Tunarungu, Minimal Bisa Minta Tolong
Slamet menjelaskan, bahasa isyarat adalah hak bagi penyandang disabilitas khususnya tunarungu dan sudah di atur dalam Undang-undang.
Menurut dia, Risma mestinya justru mendukung penggunanaan bahasa isyarat bagi penyandang tunarungu.
"Seharusnya Ibu menteri menyosialisasikan bahasa isyarat, bukannya memaksa tuli melakukan bicara," kata Slamet kepada Kompas.com, Kamis.
Minimal bisa minta tolong
Usai ramai pemberitaan, Risma akhirnya angkat bicara. Menurut dia, dirinya tak bermaksud memaksa penyandang disabilitas tunarungu untuk berbicara.
Mantan Wali Kota Surabaya ini menjelaskan, ia hanya mencoba penyandang disabilitas tunarungu untuk berbicara.
"Saya enggak maksa. Untuk apa saya maksa. Itu pilihan. Tapi saya ingin kalau kondisi tertentu dia bisa menyelamatkan dirinya dengan seluruhnya," kata Risma di Kantor Kementerian Sosial (Kemensos), Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Kamis.
Risma hanya ingin para penyandang disabilitas tunarungu bisa berbicara setidaknya minta tolong jika berada dalam situasi berbahaya.
Baca juga: Tahan Tangis, Mensos Risma: Jangan Pandang Rendah Penyandang Disabilitas
Pasalnya, saat masih menjadi Wali Kota Surabaya, ia pernah mendengar ada penyandang disbilitas tunarungu yang pernah diperkosa dan hampir tenggelam namun tidak bisa bersuara meminta tolong.
"Kalau enggak dua kali tiga kali. Itu ada anak tunarungu diperkosa. Itu yang saya sedih, kenapa saya kemarin mengajarkan (berbicara). Minimal dia bisa bilang tolong," ucapnya.
Selain itu, Risma juga melihat perkembangan Staf Khusus Presiden RI, Angkie Yudistia, dalam kelancaran berbicara.
Menurutnya, sekitar 4 atau 5 tahun lalu saat masih menjadi Wali Kota Surabaya, bicara Angkie masih belum begitu lancar.
Namun sekarang saat Risma telah menjadi Mensos dan bertemu Angkie kembali, menurutnya Angkie sudah lebih fasih berbicara karena sering melatih diri.
"Saya ketemu lagi setelah sekian tahun dan saya bisa jadi menteri. Saya pikir mbak Angkie kok bagus ngomongnya. Ternyata dia melatih diri terus," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.