Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Minta Pemerintah Tracing 14 Hari Sebelum WHO Umumkan Omicron

Kompas.com - 02/12/2021, 12:51 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog dari Universitas Indonesia Tri Yunus Miko Wahyono memperkirakan varian baru virus Corona B.1.1.529 atau Omicron bisa masuk lebih awal ke Indonesia.

Sebab, kata dia, sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan varian B.1.1.529 sebagai variant of concern (VoC), semakin banyak negara yang melaporkan kasus Covid-19 terkait varian tersebut.

"Menurut saya, ada kemungkinan masuk lebih awal (ke Indonesia). Waktu diumumkan Botswana dan Afrika Selatan, WHO menyebutkan sudah di tujuh negara penyebarannya, bukan tidak mungkin Indonesia kebobolan kemasukan varian ini," kata Tri saat dihubungi, Kamis (2/12/2021).

Oleh karenanya, Tri menyarankan agar pemerintah melakukan pelacakan kontak erat (tracing) dan pemeriksaan (testing) kepada pelaku perjalanan internasional 14 hari sebelum varian Omicron diumumkan.

Baca juga: Cara Mencegah Covid-19 Varian Omicron Menurut WHO

"Testing dua minggu ke belakang apakah ada varian baru itu masuk dari orang-orang yang berkunjung ke negara yang ada pada waktu itu," ujarnya.

Lebih lanjut, Tri mendukung perpanjangan masa karantina bagi pelaku perjalanan internasional ke Indonesia dan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 untuk mencegah masuknya varian Omicron.

Namun, ia juga meminta agar pemerintah tak hanya menutup pintu masuk internasional bagi 11 negara, tetapi mewaspadai pelaku perjalanan dari 23 negara yang sudah terdeteksi varian B.1.1.529 tersebut.

"Waktu itu tujuh negara, sekarang ada 23 negara itu sehari berkembang jadi 23 negara, ini harus kita adang, jangan mengulang kesalahan yang sama," ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, per 1 Desember tercatat 23 negara yang melaporkan varian corona Omicron. Rata-rata varian B.1.1.529 ini terdeteksi di Eropa dan Afrika.

Baca juga: Penularan Varian Omicron, WHO Berharap Lebih Banyak Informasi dalam Beberapa Hari

"Saat ini per 1 Desember, 23 negara yang melaporkan adanya varian Omicron ini seperti Inggris, Austria, Italia, Jerman, Australia, dan lain sebagainya," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi melalui kanal YouTube FMB9ID_IKP, Rabu.

Nadia mengatakan, kondisi tersebut akan sangat mungkin terus berubah dengan penambahan negara-negara yang melaporkan kasus Covid-19 dari varian Omicron.

Namun, ia meminta agar masyarakat tidak khawatir dan tetap meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: WHO: Dunia Ciptakan Ladang Subur bagi Varian Baru seperti Omicron Berkembang

Berikut 23 negara yang melaporkan varian Omicron per 1 Desember:

1. Afrika Selatan

2. Botswana

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com