Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Kekerasan Berbasis Gender Online Paling Banyak Perempuan, Kementerian PPPA: Akibat Pinjol

Kompas.com - 02/12/2021, 12:34 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengatakan, saat ini korban kekerasan berbasis gender di ranah daring yang paling banyak terjadi pada perempuan adalah akibat pinjaman online.

Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan dalam Rumah Tangga dan Rentan Kementerian PPPA Valentina Gintings mengatakan, saat ini kekerasan berbasis gender (KBG) tidak hanya terjadi dalam ruang fisik, tetapi juga ranah online.

“Paling banyak korban (saat ini) pinjaman online. Melalui pinjaman online tersebut data orang yang pernah berhubungan dengan agennya disalahgunakan dan yang paling banyak korban adalah perempuan," kata Valentina dikutip dari siaran pers, Kamis (2/12/2021).

Bentuk kekerasan yang dialami, kata dia, antara lain berupa pencemaran nama baik hingga pelanggaran privasi.

Baca juga: PPATK Temukan Dugaan Aliran Dana Hasil Kejahatan dari Luar Negeri untuk Modal Pinjol Ilegal

Menurut dia, hal tersebut termasuk ke dalam bentuk-bentuk kekerasan gender berbasis online.

"Kurangnya literasi digital individu terutama perempuan dan anak sangat mempengaruhi sehingga mereka menjadi korban,” ujar dia.

Valentina mengatakan, data catatan tahunan (catahu) Komisi Nasional (Komnas) Perempuan Tahun 2021 menunjukkan bahwa perempuan dalam himpitan pandemi Covid-19 banyak mengalami kekerasan berbasis online.

Lonjakan kekerasan berbasis online lainnya yang terjadi di antaranya pengambilan foto atau video porno tanpa izin, mengirimkan foto atau video berkonten porno, dan ancaman-ancaman penyebaran terhadap video porno tersebut yang disalahgunakan orang tertentu.

Sementara itu, Kepala Sub Divisi Digital At-Risks SAFENet Ellen Kusuma mengatakan, kekerasan berbasis online tidak hanya ketika bentuk kekerasan yang terhubung dengan internet atau hanya terjadi di media sosial saja.

Baca juga: Komnas HAM: Permendikbud PPKS Sejalan dengan HAM dan Berperspektif Keadilan Gender

Menurut dia, kekerasan berbasis gender merupakan salah satu kekerasan yang sudah difasilitasi teknologi itu sendiri.

“Kekerasan termasuk kekerasan berbasis gender online itu sebuah kekerasan yang sudah difasilitasi oleh teknologi digital berupa perangkat keras seperti handphone maupun perangkat lunak seperti aplikasi, website atau media sosial,” kata Ellen.

Menurut Ellen, para pelaku memiliki beragam motivasi dalam melakukan aksinya.

Mulai dari balas dendam, cemburu, agenda politik, kemarahan, agenda ideologi, kekerasan seksual, menjaga status sosial, hingga kebutuhan keuangan.

"Begitu pula dengan tujuan mereka juga bisa bermacam-macam seperti ingin sengaja menyakiti psikologis korban atau tujuan lebih besar selanjutnya," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Eks Ajudan SYL Bongkar Pemberian Uang dalam Tas ke Firli Bahuri

Saat Eks Ajudan SYL Bongkar Pemberian Uang dalam Tas ke Firli Bahuri

Nasional
Menlu Retno Bertemu Menlu Wang Yi, Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Situasi Timur Tengah

Menlu Retno Bertemu Menlu Wang Yi, Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Situasi Timur Tengah

Nasional
Soroti Kasus 'Ferienjob', Dirjen HAM Sebut Mahasiswa yang Akan Kerja Perlu Tahu Bahaya TPPO

Soroti Kasus "Ferienjob", Dirjen HAM Sebut Mahasiswa yang Akan Kerja Perlu Tahu Bahaya TPPO

Nasional
Mengkaji Arah Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024

Mengkaji Arah Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Densus 88 Tangkap 7 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Densus 88 Tangkap 7 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Nasional
Mantan PM Inggris Tony Blair Temui Jokowi di Istana

Mantan PM Inggris Tony Blair Temui Jokowi di Istana

Nasional
Pendukung Akan Aksi di MK, TKN: Turun ke Jalan Bukan Gaya Prabowo Banget, tetapi Keadaan Memaksa

Pendukung Akan Aksi di MK, TKN: Turun ke Jalan Bukan Gaya Prabowo Banget, tetapi Keadaan Memaksa

Nasional
Menlu China Wang Yi Datang ke Istana untuk Temui Jokowi

Menlu China Wang Yi Datang ke Istana untuk Temui Jokowi

Nasional
Suami Zaskia Gotik, Sirajudin Machmud Jadi Saksi Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik, Sirajudin Machmud Jadi Saksi Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Banjir Dubai, Kemenlu Sebut Tak Ada WNI Jadi Korban

Banjir Dubai, Kemenlu Sebut Tak Ada WNI Jadi Korban

Nasional
Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Nasional
Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal 'Amicus Curiae' Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal "Amicus Curiae" Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Nasional
Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Nasional
Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Eks Ajudan Ungkap Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com