Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Antisipasi Varian Omicron, Satgas Covid-19 Sarankan Pemerintah Ambil 4 Langkah Ini

Kompas.com - 01/12/2021, 15:28 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyarankan agar pemerintah segera mengambil empat langkah antisipasi. Hal ini guna mencegah masuknya varian baru Covid-19, yaitu B.1.1.529 atau akrab disebut Omicron di Indonesia.

Antisipasi tersebut, kata dia, perlu dilakukan, terlebih setelah mempelajari berbagai kebijakan negara-negara di dunia dalam menghadapi varian Omicron.

“Pertama, mengkaji ulang kebijakan pembatasan pada pintu masuk negara,” imbuh Wiku seperti dalam dimuat dalam laman covid19.go.id, Selasa (30/11/2021).

Kedua, lanjut dia, meningkatkan whole genom sequencing (WGS) atau untuk mendeteksi adanya varian Omicron di dalam negeri.

Baca juga: Varian Omicron Menyebar, Apakah Booster Vaksin Covid-19 Urgen?

Ketiga, sebut Wiku, memastikan mobilitas masyarakat dilakukan dengan aman. Terakhir, memasifkan testing dan tracing, terutama pada pelaku perjalanan luar negeri.

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa.

Selain keempat langkah tersebut, Wiku mengatakan, penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat juga harus terus dilakukan.

Adapun prokes yang dimaksud yaitu, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama (6M).

Baca juga: Pelaksanaan DBL Harus dengan Prokes Ketat

“Terlebih dalam waktu dekat, Indonesia akan memasuki periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Periode ini akan membuat aktivitas masyarakat semakin tinggi yang juga meningkatkan potensi penularan Covid-19,” ucap Wiku.

Lebih lanjut ia mengatakan, pemerintah dan seluruh pihak terkait harus mempersiapkan penanganan dengan baik.

Sebab, belajar dari pengalaman saat Idul Fitri 2021 telah terjadi lonjakan kasus yang cukup tinggi. Adanya varian Omicron dikhawatirkan akan kembali meningkatkan kasus Covid-19 di Indonesia.

Oleh karenanya, Wiku meminta agar penularan kasus saat ini harus terus ditekan dan tidak dibiarkan menyebar luas di masyarakat.

Baca juga: Ada Puluhan Kasus Covid-19 Pelajar SMA-SMK di Sleman, Ini Imbauan Bupati

"Kita harus meminimalisir mobilitas masyarakat dan disiplin menerapkan prokes. Dengan begitu, varian Omicron tidak dapat kembali meningkatkan kasus Covid-19," pungkas Wiku.

Untuk diketahui, varian Omicron pertama kali ditemukan di Afrika Selatan, Botswana dan Hongkong pada Minggu (21/11/2021).

Bahkan, kini sudah ada tujuh negara melaporkan kasus Omicron, yaitu, Italia, Jerman, Belanda, Inggris, Australia, Kanada dan Israel. Enam di antaranya tengah mengalami kenaikan kasus, kecuali Israel.

Halaman:


Terkini Lainnya

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

Nasional
Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

Nasional
Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

Nasional
Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

Nasional
Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com