JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengingatkan pentingnya meningkatkan ketahanan kesehatan.
Ia mengatakan, pandemi Covid-19 telah memberikan pelajaran berharga bahwa ketahanan kesehatan adalah satu hal mendasar.
Menurutnya, saat ketahanan kesehatan runtuh maka akan membuat ekonomi global goyah.
“Oleh karena itu, ketahanan dan ketahanan kesehatan yang kuat akan menjadi dasar bagi pemulihan ekonomi lebih lanjut dan pemeliharaan kesejahteraan,” kata Retno dalam acara virtual “Opening Session Kongres Indonesianis Sedunia”, Rabu (1/12/2021).
Retno mengatakan, kapasitas industri kesehatan harus semakin ditingkatkan guna meningkatkan hasil produksi dan distribusi terkait alat kesehatan.
Sedangkan dalam jangka panjang, menurutnya, arsitektur kesehatan global juga perlu diperkuat.
Baca juga: Bertemu Menlu Perancis, Jokowi Sampaikan Lima Pesan
“Tidak hanya memastikan pasokan medis, obat-obatan, atau vaksin yang cukup untuk semua, tetapi juga dalam hal pembiayaan dan kapasitas untuk memberikan layanan itu sendiri,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Retno mengatakan, Indonesia juga akan mengambil agenda ini dalam presidensi G20 untuk memperkuat arsitektur kesehatan global.
Dalam kesempatan yang sama, Retno menyampaikan, Indonesia telah mengalami masa suka dan duka dalam menghadapi pandemi.
Retno menyebut, Indonesia telah melalui masa terburuk pandemi Covid-19, tepatnya saat penularan varian corona Delta melonjak di pertengahan tahun ini.
Saat itu, puncak tertinggi kenaikan Covid-19 mencapai lebih dari 50 ribu kasus harian serta mencapai 2 ribu kematian per hari.
“Alhamdulillah kami berhasil mengendalikan situasi. Angka positivity rate kami saat ini jauh di bawah 1 persen, di bawah 300 kasus harian dan angka terendah kematian mencapai 1 pada hari Minggu kemarin,” kata dia.
Baca juga: Menlu RI Tekankan Pentingnya Ekonomi Hijau untuk Capai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Selain itu, Retno mengatakan, setelah Indonesia mengalami kontraksi yang cukup tajam sepanjang tahun 2020 dan awal tahun 2021, kini perekonomian Indonesia sudah mulai pulih.
“Diproyeksikan tumbuh sekitar 3,5 persen menjadi 4,3 persen pada tahun 2021 dan mencapai 5,9 persen pada tahun 2022,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.